Dipusatkan di Kulonprogo, Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 Wujudkan Ketahanan Pangan
Pada dimensi pertama, FKY hadir sebagai sebuah ruang pertemuan bagi setiap warga untuk merayakan peristiwa saling berbagi. Kedua untuk menandai segala permasalahan kompleks antara peran warga, budaya pengolahan pangan, kondisi alam, corak pengetahuan, dan ragam persoalan lainnya.
Dimensi ketiga sebagai ruang keterlibatan warga untuk menginisiasi perubahan ke arah kehidupan yang berdaulat dan menancapkan lebih dalam lagi semangat kolektivitas melalui peristiwa kultural.
Salah satu anggota stering commite, Butet Kertarajasa mengatakan FKY adalah festival yang mengakomodasi, mencatat dan merayakan keberadaan berbagai subjek, gerak, maupun hasil kebudayaan yang pernah/sedang berdenyut di DIY.
"Sejak tahun 1989, artinya sudah 35 tahun, FKY turut hadir membersamai dinamika kebudayaan," katanya.
Awalnya FKY menitikberatkan pada festival kesenian. Namun pada tahun 2019, FKY memperluas cakupan dan perannya menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta. Tahun ini FKY menjadi langkah awal dari upaya re-branding FKY event induk dari perhelatan kesenian dan kebudayaan yang ada di DIY.
"Kami menjadi board pengarah dalam pelaksanaan roadmap FKY 2023," ujarnya.
Steering committee ini beranggotakan tujuh seniman dan budayawan, yang diketuai oleh Butet Kartaredjasa, dengan anggota Koes Yuliadi, Ong Harry Wahyu, Bambang Paningron, RM Altiyanto Henryawan, Aji Wartono, Suwarno dan Wisetrotomo.
Editor: Kuntadi Kuntadi