Ditinggal Buang Hajat, Gudang Produksi Kerajinan Kayu Ludes Terbakar
GUNUNGKIDUL, iNews.id- Sebuah tempat produksi kerajinan kayu di Padukuhan Gumawang Kalurahan Putat Kapanewon Patuk Gunungkidul, Kamis (13/10/2022) pagi terbakar. Api diduga berasal dari alat oven kayu yang ada di gudang tersebut.
Tetangga korban, Kasilan mengaku awalnya tidak mengetahui jika ada kebakaran di dekat rumahnya. Namun sekira pukul 07.00 WIB pemilik gudang yang bernama Jono berteriak meminta tolong dan mengatakan ada kebakaran di gudangnya.
"Tadi teriak minta tolong. Kami terus gotong royong memadamkan api,"kata dia, Kamis.
Karena tidak memiliki peralatan pemadam yang memadai, api sulit dipadamkan terlebih material yang terbakar adalah kayu. Hingga akhirnya mereka menghubungi pemadam kebakaran.
Pemilik Gudang, Jono menuturkan sekira pukul 07.00 WIB, dia berniat menengok alat oven kayu yang tengah mengeringkan kayu untuk produksi kerajinannya. Saat pertama kali tiba, tidak ada yang mencurigakan karena semuanya normal.
Karena itu, dia kemudian pergi ke kamar mandi sebentar untuk buang hajat. Namun usai buang hajat dia melihat asap pekat sudah membumbung tinggi. Dia melihat kayu yang berada di dalam oven mulai terbakar.
"Ya saya coba padamkan apinya. Tapi tidak bisa," kata dia.
Namun api tak berhasil dipadamkan, sehingga pemilik gudang langsung meminta tolong tetangganya. Warga kemudian berdatangan bergotong memadamkan api. Api terus membesar sehingga mereka menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Ia mengakui jika alat oven tersebut terus menyala, hanya padam seminggu sekali yaitu ketika membongkar kayu. Dan kebetulan gudang tersebut tidak pernah ada yang menunggui meskipun sedang memanaskan kayu. "Tidak ditunggui. Hanya beberapa jam sekali ditengok," ujarnya.
Ia memperkirakan akibat kejadian tersebut mengalami kerugian lebih dari Rp300 juta. Sebab empat kubik kayu jati terbakar habis, alat oven juga ludes serta beberapa peralatan lain ikut terbakar. Untuk sementara ia meliburkan karyawannya.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Ngadiyono menuturkan, pemadaman membutuhkan waktu cukup lama karena material yang mudah terbakar.
Tumpukan kayu cukup banyak membuat pemadaman membutuhkan air sebanyak 3 tanki ukuran 5000 liter. "Tumpukan kayu kering cukup banyak. Jadi sulit dipadamkan,"kata dia.
Editor: Ainun Najib