get app
inews
Aa Text
Read Next : Dilaporkan Hilang usai Demo Ricuh Agustus, Pria Cilacap Ditemukan Jualan Barongsai

Dosen ASN ISI Yogyakarta Demo di Gedung Rektorat, Tuntut Tukin Segera Dibayar

Senin, 03 Februari 2025 - 13:10:00 WIB
Dosen ASN ISI Yogyakarta Demo di Gedung Rektorat, Tuntut Tukin Segera Dibayar
Puluhan dosen ISI Yogyakarta berkumpul di depan gedung rektorat melakukan aksi demo menuntut pemerintah segera membayarkan uang tunjangan kinerja (tukin). (Foto: MPI/Yohanes Demo)

YOGYAKARTA, iNews.id - Puluhan dosen aparatur sipil negara (ASN) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi di depan gedung rektorat, Senin (03/02/2025). Aksi unjuk rasa ini menuntut pemerintah agar segera membayarkan tunjangan kinerja (tukin) yang terhenti sejak tahun 2020. 

Pantauan iNews, para dosen berunjuk rasa dengan menyampaikan sejumlah orasi sekaligus membawa dua spanduk besar sebagai atribusi aksi. Spanduk tersebut berisi di antaranya 'Dosen/ASN ISI Yogyakarta menuntut keadilan. Kami sudah laksanakan Tri Dharma maka tukin 2020-2024 jangan dikemplang'.

Di samping itu, orasi seruan 'bayar, bayar, bayar tukinnya' menggema dari dosen-dosen sepanjang aksi demo. Demonstrasi ini ditutup dengan tarian sebagai simbol aksi damai. 

Koordinator Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia atau Adaksi Yogyakarta Titis Setyono Adi Nugroho mengatakan, para dosen/ASN meminta pemerintah segera memberikan tukin. Sebab, selama ini mereka hanya dibayar gaji pokok dan uang lauk pauk.

"Kalau di Jogja, itu mungkin masih di atas UMR, atau mungkin mendekati UMR, masih rata-rata. Tapi kalau di wilayah lain, itu benar-benar di bawah UMR. Itu mungkin hanya Rp2 juta-Rp3 juta per bulan," katanya. 

Padahal selama ini para dosen harus mengeluarkan uang pribadi untuk keperluan jurnal, penelitian dan kepentingan akademik lainnya. Sehingga menurutnya dengan adanya tukin seharusnya bisa membantu keuangan mereka.

Titis mengatakan, aksi yang dilakukan ini merupakan bentuk dukungan dari aksi yang dilakukan oleh para dosen di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat yang juga dilakukan hari ini. 

"Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap dosen-dosen yang lain yang sedang berjuang di Jakarta," katanya.

Titis menyebut, total ada sekitar 500 dosen ISI Yogyakarta yang sejak 2020 hingga sekarang belum menerima uang tukin. Sementara ada sekitar 88.000 dosen yang mengalami nasib serupa di seluruh Indonesia.

"Kami menuntut skema tiga yang dibayarkan, bukan skema satu yang telah disetujui oleh Kemenkeu, Rp2,5 triliun saja kan itu," ucapnya. 

Menurutnya, besaran tukin yang seharusnya diterima dosen disesuaikan dengan kelas jabatan. Nominalnya berkisar antara Rp5 juta sampai Rp12 juta per bulan.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut