Dukung Pengembangan Kedirgantaraan, STTA Gelar Senatik 2020

YOGYAKARTA, iNews.id-Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Kedirgantaraan (Senatik) 2020, secara virtulal, Kamis (10/12/2020. Kegiatan tersebut digelar secara virtual melalui meeting online Zoom serta Facebook dan Channel Youtube STTA.
Senatik 2020 ini menghadirkan pemateri Guru Besar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gajahmada (UGM) Prof Agus Taufik Mulyono dan Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Capt Nurcahyo Utomo.
Humas STTA Yogyakarta Tery Kartika mengatakan, Senatik ini merupakan kegiatan rutin tahunan terutama untuk publikasi karya ilmiah, penelitian, tesis dan desertasi dari dosen, praktisi dan peneliti. Sebagai institusi yang memiliki ciri khas kedirgantaraan, maka setiap pelaksanaannya mengambil temanya dalam lingkup teknologi informasi dan kedirgantaraan.
“Tercatatat ada 300 peserta dan pemakalah yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan khalayak umum mengikuti acara tersebut,” kata Tery, Kamis (10//1/2/2020).
Kegiatan tersebut juga untuk mendukung pengembangan teknologi informasi yang mendukung dunia kedirgantaran di Indonesia.
Makalah dari hasil seminar yang disusun oleh para pemakalah yang memiliki kompetensi dengan tema sama ini akan dipublikasikan secara offline dan online melalui Proceeding Senatik. Sehingga dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian di bidang teknologi informasi dan kedirgantaraan. “Dengan begitu tujuan dari riset dapat tercapai,” paparnya.
Tery menambahkan melalui Senantik ini juga dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang handal di bidang teknologi dan kedirgantaraan, mempertemukan praktisi, peneliti, dan akademis untuk menyajikan, berdiskusi, dan menyampaikan ide baru dari hasil penelitian yang berhubungan dengan transformasi teknologi dan kedirgantaraan didalam mewujudkan pertahanan nasional.
“Termasuk mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya keselamatan penerbangan di masa pandemi Covid-19,” katanya.
Menurut Tery ini penting, sebab pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap seluruh sektor kehidupan di dunia. Khusus sektor transportasi udara nasional terjadi penurunan hampir 80%.
Dalam kondisi yang sedang sulit seperti ini industri dirgantara diharapkan dapat tetap bertahan dan menyiapkan strategi yang tepat, sehingga dapat kembali bertumbuh dengan cepat setelah pandemi usai.
“Penurunan tersebut kita harapkan terjadi tidak terlalu lama. Seiring dengan berkurangnya penyebaran Covid-19, kita optimis secara perlahan minat penumpang yang menggunakan transportasi udara juga akan meningkat,” katanya.
Editor: Ainun Najib