get app
inews
Aa Text
Read Next : Bupati Wonosobo Ungkap Filosofi di Balik Patung Biawak yang Viral dan Ikonik

Filosofi Motif Batik Kawung, Simbol Kekosongan Nafsu Duniawi Dahulu Hanya Dipakai Bangsawan

Senin, 23 Oktober 2023 - 19:50:00 WIB
Filosofi Motif Batik Kawung, Simbol Kekosongan Nafsu Duniawi Dahulu Hanya Dipakai Bangsawan
Filosofi motif batik kawung merupakan seni tekstil khas Indonesia yang telah mengukir sejarah panjang dalam budaya dan warisan negara ini. (Foto: Kemdikbud).

JAKARTA, iNews.id - Filosofi motif batik kawung memiliki sejarah panjang. Batik merupakan seni tekstil khas Indonesia yang telah mengukir sejarah panjang dalam budaya dan warisan negara ini.

Setiap motif batik mengandung cerita dan filosofi tersendiri, merefleksikan kekayaan budaya dan nilai-nilai lokal. Dari Jawa hingga Sumatera, Bali hingga Sulawesi.

Setiap daerah memiliki gaya dan motif batik yang unik, mencerminkan keberagaman etnis serta kekayaan seni tradisional Indonesia. 

Batik yang ada sekarang memiliki banyak motif dan semakin bertambah seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu motif batik tertua di nusantara sekaligus salah satu yang paling populer, yaitu batik kawung.

Asal Usul Motif Batik Kawung

Kawung merupakan motif batik yang paling terkenal dan berasal dari Yogyakarta. Batik Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo yang berasal dari Kerajaan Mataram. 

Awalnya, motif batik muncul dengan bentuk ukiran dinding yang ada di beberapa candi di pulau Jawa. Salah satunya, dapat dilihat pada ukiran motif kawung di candi Prambanan.

Zaman dahulu, hanya keluarga keraton yang menggunakan batik dengan motif ini. Batik berciri khusus keraton dan para bangsawan Jawa tersebut tidak boleh dipakai kalangan rakyat biasa. 

Setelah kerajaan Mataram terbagi menjadi dua, yaitu Yogyakarta dan Surakarta, batik warisan kerajaan Mataram tersebut digunakan oleh semua orang. Motif batik kawung ini menjadi salah satu warisan budaya yang terkenal di Indonesia.

Filosofi Motif Batik Kawung

Motif batik kawung berbentuk bulatan mirip dengan buah kawung (sejenis aren atau kolang kaling) yang tersusun secara geometris. Bentuk geometrisnya bermakna penggambaran terjadinya kehidupan manusia. 

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut