get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral! Pengantin di Kulonprogo Pakai Mobil Dinas Wabup untuk Pernikahan

Gebleg Renteng Jadi Ornamen Underpass JJLS dengan NYIA di Kulonprogo

Selasa, 05 Maret 2019 - 02:15:00 WIB
Gebleg Renteng Jadi Ornamen Underpass JJLS dengan NYIA di Kulonprogo
Proyej Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) akan kembali dilanjutkan di Kulonprogo. (Foto: SINDOnews)

KULONPROGO, iNews.id – Pembangunan underpass untuk menghubungkan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang terputus proyek pembangunan bandara baru Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/NYIA) terus dikebut.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, pembangunan JJLS nanti harus ada ornamen khas Kulonprogo yang ditampilkan di dalam underpass sepanjang 1.014 kilometer itu. “Ya, saya ingin itu, ada ornamen khas Kulonprogo. Seperti Gebleg Renteng (motif batik),” kata Hasto Wardoyo, Senin (4/3/2019).  

Menurut Hasto, ornamen yang melambangkan kearifan lokal berupa nilai khas daerah sudah dikomunikasikan dengan PT Angkasa Pura pada saat awal pembangunan.

Di antaranya dalam bangunan nanti akan mirip seperti gunungan dalam wayang. Begitu juga dengan ornamen dinding, atap dan fasilitas pendukung bandara. Bahkan keberadaan UMKM khas Kuloprogo juga akan ditempatkan di lokasi bandara.  

“Enam bulan stan UMKM akan kita tampilkan di sana dan nantinya akan kita tampung dalam Tomira yang benar-benar memajang produk khas Kulonprogo,” ujarnya.

Bupati mengakui banyak pihak yang menanyakan terkait video dari Kementerian PUPR terkait underpass yang diklaim terpanjang di Indonesia. Namun, dia tidak banyak mendapatkan laporan atas progres pembangunan underpass yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (WIKA).

Dari laporan yang ada underpass ini sekitar 1.014 meter yang menghubungkan antara terminal dengan parkir pesawat. “Underpass ini bukan di bawah runway, tetapi di sisi antara terminal dengan parkir pesawat. Selebihnya akan kembali ke JJLS,” katanya.

Menurut Hasto, pemerintah terus mendukung program pembangunan JJLS. Salah satunya dengan melakukan pengadaan lahan di pintu masuk dan keluar komplek bandara.

Di tiap pintu dibutuhkan lahan dengan panjag 175 meter dengan lebar 25 meter. Saat ini proses pengadaan sudah selesai, dan hampir semua warga sudah melepaskan dan setuju. “Kemarin ada satu (warga) yang menolak, tetapi tadi sudah setuju. Pembebasan sudah tinggal eksekusi lahan,” ucapnya.

Project Manager Pembangunan Bandara NYIA, PT Angkasa Pura I, Tauchid Purnomo Hadi mengatakan ada 11 zona yang ada di dalam proyek bandara NYIA. Setidaknya ada tiga zona yang berkaitan dengan underpass. Yakni di zona 3, 6 dan 9 yang berkaitan dengan flyover dan underpass. “Target selesai April hanya di zona 9, dan progresnya sudah bagus,” ujarnya.

Proyek underpass ini akan menjadi daya dukung akses transportasi menuju dan keluar di bandara. Nantinya di depan terminal, juga akan ada flyover untuk menuju ke terminal.

General Manager Bandara Adisucipto PT Angkasa Pura 1 (persero), Agus Pandu Purnama mengaku sudah menyiapkan spot khusus di kawasan bandara yang akan menggambarkan kearifan lokal DIY. 

Setidaknya ada 30 karya seni lokal berupa seni patung, relief dan miniatur DIY yang akan menggambarkan nilai lokal Yogyakarta. Dalam proyek ini juga merekrut seniman asli Yogyakarta untuk mengerjakan proyek tersebut.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut