get app
inews
Aa Text
Read Next : Wisatawan AS Terpeleset di Tangga Atuh Beach Nusa Penida, Jatuh Sejauh 5 Meter

Gegara Minyak, AS Ancam Batalkan Kirim Rudal Patriot ke Arab Saudi

Senin, 31 Oktober 2022 - 20:11:00 WIB
 Gegara Minyak, AS Ancam Batalkan Kirim Rudal Patriot ke Arab Saudi
Rudal Patriot, salah satu alat pertahanan anti-pesawat dan anti-rudal produksi Amerika Serikat (foto: Army Technology)

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mengancam mengubah kebijakan soal bantuan militer untuk Arab Saudi. Langkah ini sebagai respons atas Saudi terkait produksi minyak

Kepada NBC, seorang sumber pejabat Amerika Serikat (AS) menyebut ada sejumlah kebijakan terhadap Arab Saudi yang akan direvisi. Salah satunya adalah membatalkan pengiriman rudal Patriot

Untuk diketahui, Saudi sebelumnya telah meneken kesepakatan senilai 3 miliar dolar AS dengan Washington untuk pembelian 300 rudal Patriot, MIM-104E Guidance Enhanced Missile-Tactical Ballistic Missiles (GEM-T). 

Pembelian rudal Patriot ini telah disetujui oleh pemerintahan Joe Biden pada Agustus lalu. 

Selama ini Arab Saudi membutuhkan rudal pertahanan untuk menangkis serangan-serangan rudal maupun drone pemberontak Houthi dari Yaman yang diduga didukung Iran. 

Tak hanya soal rudal Patriot, AS juga mengancam tidak akan mengikutkan Saudi dalam latihan militer gabungan serta konferensi di kawasan. 

AS juga tidak akan mengajak Saudi dalam proyek sistem pertahanan udara bersama melibatkan negara-negara di kawasan.

Dalam laporannya NBC juga menyebutkan jika sejumlah sumber pemimpin militer AS menentang perubahan kerja sama pertahanan dengan Arab Saudi.

Para pemimpin militer AS yang menentang rencana perubahan ini beralasan jika hal itu sangat berisiko. Tak mengikutkan negara yang telah puluuhan tahun menjadi sekutu utama AS, termasuk membatalkan pengadaan rudal Patriot serta peralatan militer lainnya, sangat membahayakan pasukan serta warganya yang berada di Timur Tengah.

Tak hanya itu, dengan meninggalkan Arab Saudi sama saja merusak stabilitas di seluruh kawasan. Hingga saat ini belum ada keputusan final yang diambil AS. 

Amerika Serikat sebelumnya mendesak Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyak. AS beralasan jika harga minyak yang rendah akan merugikan Rusia sehingga akan mempersulit negara itu dalam membiayai operasi militernya di Ukraina. 

Namun, kelompok OPEC+ yang juga mencakup Rusia justru mengumumkan sebaliknya. Mereka akan mengurangi produksi minyak 2 juta barel per hari mulai November.

Presiden AS Joe Biden mengungkapkan kemarahannya dengan mengatakan ada konsekuensi bagi Arab Saudi. Saat ditanya oleh CNN apakah sudah waktunya bagi AS untuk mengevaluasi kembali hubungannya dengan Saudi, Joe Biden menjawab tegas, "iya.”

Sementara Arab Saudi menyebut pengurangan produksi minyak adalah keputusan bulat yang diambil anggota OPEC+ demi alasan ekonomi.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut