Gempa Guguran Merapi Terdengar dari Babadan, Warga Diminta Tenang

YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi masih dalam status waspada atau level II. Namun demikian dari catatan BPPTKG ada peningkatan aktivitas vulkanik yang menunjukkan erupsi semakin dekat.
Kamis (5/11/2020) pagi tadi, terdengar suara gempa guguran di Gunung Merapi yang terdengar di pos pengamatan Babadan Magelang. "Suara guguran terdengar pada pukul 05.30 WIB dari pos Babadan," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida kepada wartawan, Kamis (5/11/2020).
Dijelaskannya, selama enam jam terhitung sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB secara meteorologi cuaca puncak Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C dengan kelembaban udara 75-88 %, dan tekanan udara 569-689 mmHg.
Sedangkan untuk kegempaan tercatat 26 kali dengan amplitudo 3-12 mm dan durasi antara 10 sampai dengan 41 detik. Kemudian 6 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-65 mm, dan durasi 9-30 detik.
Tercatat juga tiga kali gempa low frekuensi, hybrid/fase banyak sebanyak 48 kali dengan amplitudo 2-20 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, dengan durasi : 5-13 detik. Selain itu juga terjadi 10 kali gempa vulkanik dangkal dan 2 kali gempa tektonik jauh. "Kami berharap masyarakat tenang namun waspada dengan mengindahkan imbauan BPPTKG," ujar Hanik.
Saat ini, potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Sedangkan area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi harus steril dari aktivitas manusia. Masyarakat sekitar juga diminta mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif.
Selain itu kata Hanik, masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Merapi.
Editor: Ainun Najib