GeNose, Alat Tes Covid-19 Buatan UGM Masih Tunggu Izin Edar
JAKARTA, iNews.id - Pengembngan GeNose, alat tes Covid-19 besutan Universitas Gajah Mada (UGM) masih terus dilakukan. Alat itu diklaim mampu mendeteksi atau mendiagnosa virus Corona melalui embusan napas dengan tingkat keakurasian di atas 90 persen.
Tak cuma itu, biaya penggunaan alat tersebut juga jauh lebih murah dibandingkan uji cepat (rapid test) maupun uji usap (swab test) PCR.
Tarifnya hanya sekitar Rp15.000 untuk setiap tes. Hanya, GeNose masih direncanakan segera diproduksi massal sebab masih harus menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan hingga akhir Desember ini.
Anggota Komisi IX DPR Anggia Ermarini mengapresiasi inovasi atau terobosan tersebut. Apalagi, GeNose diciptakan langsung oleh para peneliti dari dalam negeri. Di sisi lain, akurasinya juga diklaim mampu mendeteksi lebih dari 90 persen adanya virus Corona dari embusan napas saja.
“Bahkan, kalau misalnya itu bisa sangat mudah dan murah, itu jauh lebih oke. Tapi kalau ngeklaim akurasinya, saya sarankan pemerintah cek itu dengan menguji lagi. Jangan lama-lama, tidak kemudian di-ignore, tapi diapresiasi dengan cara dicek ulang. Kalau memang bagus, ya kenapa tidak pakai itu saja,” kata Anggia.
Jika sudah lulus uji semua tahap, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendukung pemerintah memproduksi massal ketimbang harus impor dan menghabiskan anggaran negara lagi. Dirinya berharap kualitas alat itu jauh lebih jitu ketimbang rapid test.
Editor: Ainun Najib