Grebeg Santri Sambut Hari Santri Nasional di Malioboro Disambut Antusias Warga Yogyakarta

YOGYAKARTA, iNews.id - Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren mengikuti Grebeg Santri di sepanjang Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Minggu (13/10/2019). Grebeg Santri ini merupakan salah satu kegiatan menyambut Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober.
Acara yang dikemas dalam bentuk kirab budaya ini, para santri mereka menampilkan aneka ragam seni budaya dan maskot yang unik dan menarik. Upaya itu sebagai bentuk menunjukkan kecintaan para santri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ketua panitia Grebeg Santri, Muhammad Nilzam Yahya mengatakan, acara itu diikuti 50 kontingen yang melibatkan ratusan santri dari berbagai pondok pesantren se-DIY .
Tiap kontingen santri mengenakan kostum atau atribut berwarna-warni. Mereka menampilkan aneka ragam seni budaya khas pondok masing-masing yang dipadukan dengan adat istiadat setempat.
“Kegiatan Grebeg Santri ini sudah yang ketiga kalinya kita gelar dan tahun ini kita berharap setiap tahun Grebeg Santri kita lanjutkan trus menerus,” katanya.
Dia menjelaskan, tema tahun ini yakni, Santri Nyawiji Indonesia Gumregah. Teman ini menegaskan proses apa pun di Indonesia, ketika santri menyatu masalah apa pun bisa diminimalisasi.
“Kita juga ingin menunjukkan filosofi ponpes Islam yang rahmah dan bukan Islam yang marah. Indonesia ini tidak milik satu kelompok, satu suku atau satu bangsa saja,” katanya.
Dalam Grebeg Santri itu, para santri ini tak henti-hentinya berselawat dan memanjatkan doa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Beberapa kontingen peserta juga mengarak sejumlah maskot berbentuk burung Garuda, lambang Nahdatul Ulama (NU) berbentuk globe dan tokoh pewayangan, dan poster bergambar tokoh NU, Gus Dur.
Grebeg Santri yang digelar tiga kali ini mendapat apresiasi dari para pengunjung atau wisatawan di kawasan Malioboro Yogyakarta. Mereka tampak antusias menonton penampilan seni budaya dari para santri. “Ya, bagus sekali. Soalnya ini bisa menjunjung kesantrian di Indonesia,” kata Fitriana, pengunjung Malioboro.
Rencananya, kegiatan serupa juga akan terus dilangsungkan di tahun yang akan datang sebagai bentuk apresiasi dan wujud syukur karena eksistensi santri telah diakui dengan telah ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Editor: Kastolani Marzuki