Gunung Merapi 20 Kali Keluarkan Guguran Lava Pijar

SLEMAN, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut terjadi 20 kali guguran lava pijar di puncak gunung Merapi selama 6 jam terakhir, Minggu (7/1/2024). Semua guguran lava pijar tersebut ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1600 meter.
Dalam keterangannya BPPtKG menyebut Secara umum cuaca di Puncak Gunung Merapi cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 18.4-19 °C, kelembaban udara 65-97 persen, dan tekanan udara 872.9-918.1 mmHg. Sehingga Gunung terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 75 m di atas puncak kawah.
Aktivitas kegempaan yakni 24 kali gempa Guguran dengan Amplitudo 2-18 mm berdurasi 35-190.48 detik. Gemoa Hybrid/Fase Banyak sebanyak 1 kali dengan Amplitudo 3 mm, S-P 0.3 detik dan berdurasi 6.2 detik.
"Gunung Merapi masih Level III atau Siaga," tulis BPPTKG
BPPTKG menyebut Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," tulisnya lagi.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Dan Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Editor: Nani Suherni