get app
inews
Aa Text
Read Next : Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Mobil Rusak

Guru Honorer Mogok Kerja, Polisi Gantikan Mengajar di Gunungkidul

Rabu, 17 Oktober 2018 - 20:05:00 WIB
Guru Honorer Mogok Kerja, Polisi Gantikan Mengajar di Gunungkidul
Polisi mengajar di salah satu kelas di SD Negeri Monggol 1 Kabupaten Gunungkidul, DIY, Rabu (17/10/2018). (Foto: iNews/Kismaya Wibowo)

GUNUNGKIDUL, iNews.id – Sejumlah polisi dari Polsek Saptosari di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendadak menjadi tenaga pengajar di SD Negeri 1 Monggol. Mereka melakukannya karena sejumlah guru honorer menggelar aksi mogok meengajar.

Para guru honorer menggela aksi mogok mengajar sejak Senin (15/10/2018) lalu. Setidaknya ada 2.000 guru honorer yang ikut dalam aksi mogok massal mengajar. Mereka memprotes minimnya honor tenaga honorer.  Setiap bulan, mereka hanya menerima Rp250.000.

Aksi protes itu juga menyikapi sistem penerimaan CPNS tahun ini yang dinilai tidak berpihak kepada para tenaga honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi. Mereka terganjal usia dan tidak bisa mendaftar sebagai CPNS.

Aksi ini pun menimbulkan keprihatinan dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Polsek Saptosari. Mereka merespons cepat aksi tersebut dengan mengisi kekosongan proses belajar mengajar. Beberapa polisi pun beralih profesi menjadi guru di depan para siswa SD agar mereka tetap bisa belajar. 

“Sedih kita melihat sekolah kosong tidak ada yang mengajar,” ujar Aiptu Haryanto, anggota Polsek Saptosari yang ikut mengajar di SD Negeri Monggol 1, Rabu (17/10/2018).

Di SD Negeri Monggol 1, ada delapan orang guru. Empat orang di antaranya merupakan tenaga honorer dan seluruhnya ikut mogok mengajar. Hal ini membuat di empat kelas tidak ada guru yang mengajar. “Kami menjadi guru mengisi kekosongan jam pelajaran. Kalau mereka masih mogok, kami akan mengajar lagi sampai guru honorer kembali masuk,” katanya.

Salah seorang siswa Reza Pradika juga mengaku sedih karena tidak ada guru yang mengajar di kelasnya. Namun, mereka cukup senang karena ada sejumlah polisi yang mau menggantikan para guru mengajar. Mereka berharap para guru kembali masuk ke kelas agar proses belajar kembali normal. “Senang ada polisi karena pak guru semuanya mogok,” katanya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut