Haedar Nashir: Sejarah Kerap Dipagari Kepentingan Jangka Pendek

Haedar juga meminta sejawaran Muhammadiyah tidak terjebak pada praktik simplifikasi yang hanya menonjolkan satu aktor saja dalam mengulas peristiwa sejarah.
"Sering kita ketika berbicara sejarah yang terjadi adalah simplifikasi. Hanya satu peristiwa, hanya satu aktor. Apalagi ketika masuk konstruksi politik itu tergantung siapa pemenang politik di suatu rezim, dia yang akan mengonstruksi tunggal," ujarnya.
Haedar juga mengajak masyarakat, khususnya umat Muslim, memperkaya wawasan mengenai sejarah yang multiperspektif agar mampu menentukan arah masa depan berdasarkan pandangan yang luas.
"Itulah pentingnya pelajaran sejarah, baik di sekolah, keluarga, bahkan di organisasi," turur Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Editor: Ainun Najib