get app
inews
Aa Text
Read Next : DKP Kukar Angkat Produk UMKM Perikanan di Expo Erau 2025

Harga Cabai Terpuruk, DPRD Kulonprogo Desak Eksekutif Turun Tangan Bantu Petani

Jumat, 03 September 2021 - 20:45:00 WIB
Harga Cabai Terpuruk, DPRD Kulonprogo Desak Eksekutif Turun Tangan Bantu Petani
Sejumlah Anggota DPRD Kulonprogo memetik cabai petani di pesisir Bugel, Jumat (3/9/2021). (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Kulonprogo mendesak eksekutif untuk turun tangan dalam mengatasi anjloknya harga cabai merah di tangan petani. Eksekutif harus memberikan kemudahan bagi investor ataupun sarana pemasaran produk olahan pertanian. 

Anggota Komisi II DPRD Kulonprogo Hamam Cahyadi mengatakan, saat ini petani cabai di Kulonprogo dalam kondisi terpuruk karena harga cabai hanya Rp2.500-Rp3.000 per kilogramnya. Rendahnya harga cabai ini menjadikan petani merugi dan enggan merawat tanamannya yang sebenarnya masih produktif. 

“Kami mendorong pemerintah pusat untuk intervensi, harus ada itikad baik untuk mengendalikan impor cabe,” katanya, Jumat (3/9/2021).   

Pemerintah daerah juga harus ikut terlibat dalam mengatasi permasalahan ini. Salah satunya mendorong hadirnya industri untuk menyerap produksi cabai Kulonprogo. Daerah harus bisa menjalin kerjasama untuk mendatangkan investor agar menanamkan usahanya di Kulonprogo.  

Selama ini, pemerintah sudah membantu masyarakat dalam pengolahan produk olahan cabai. Hanya skalanya masih kecil dan dikelola untuk UMKM. Masalah kembali muncul karena penjualannya juga sulit. 

“Produk cabai olahan ini sulit dipasarkan, di sini pemerintah harus membantu melalui pemasaran digital. Jika perlu ada UMKM center,” kata Ketua Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS) ini.

Sebagai bentuk keprihatinan ini, DPD PKS Kulonprogo mencoba membeli cabai petani dan hasil pertanian lain berupa sayuran dengan harga di atas pasar. Produk pertanian ini kemudian dibagikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.  

“Semoga langkah kami diikuti kelompok masyarakat lain agar petani bisa lebih berdaya,” katanya.

Seorang petani cabai di Desa Bugel, Kapanewon Panjatan, M Taufik mengatakan, harga cabai menurun sejak bulan puasa lalu. Awalnya harga di kisaran Rp7.000 per kilogram dan terus menurun hingga di level Rp5.000. Saat ini harga kembali menurun dan hanya Rp3.000 per kilogram. 

“Biaya produksinya mahal, idealnya Rp10.000 kami baru lega,” katanya.  

Penurunan harga cabai diakui tidak lepas dari penerapan PPKM di Jawa dan Bali. Akibatnya produk cabai tidak bisa diserap di pasar. Sedangkan di Jawa Timur juga sedang panen raya sehingga produk di pasar melimpah

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut