get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Hebat Pabrik Kerupuk di Pacitan, Api Dipicu Minyak Goreng yang Mendidih

Hary Tanoe: Atasi Minyak Goreng Mahal, Harus Ada Alokasi Kelapa Sawit yang Dijual Murah ke Pabrik

Sabtu, 26 Maret 2022 - 15:55:00 WIB
Hary Tanoe: Atasi Minyak Goreng Mahal, Harus Ada Alokasi Kelapa Sawit yang Dijual Murah ke Pabrik
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat memberikan pembekalan ke Kader Perindo DIY. (Foto : MNC Group/ Erfan erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id- Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menilai perlu ada kebijakan berpihak untuk rakyat untuk mengatasi harga minyak goreng yang saat ini masih mahal. Karena tanpa kebijakan yang berpihak ke rakyat, maka harga minyak goreng tidak bisa murah.

Dalam pembekalan Kader Perindo DIY, Hary Tanoe menuturkan, minyak goreng yang mahal tentu akan memberatkan semua pihak. Bagi ibu rumah tangga memang dampaknya tidak terlalu besar karena mereka bisa berperilaku hemat untuk pengeluaran mereka.

"Namun bagi pedagang yang biasa mengkonsumsi minyak goreng cukup memberatkan karena mereka akan hancur," tutur Hary Tanoesoedibjo saat di Yogyakarta, Sabtu (26/3/2022).

Harga minyak goreng tidak bisa turun karena bahan baku mahal. Di mana harga kelapa sawit naik luar biasa selama setahun terakhir.

Menurutnya, langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menurunkan harga kelapa sawit. 

Karena sejatinya berapapun harga minyak kelapa sawit saat ini, biaya produksi kelapa sawit yang dikeluarkan sebenarnya sama besarnya. "Harga kelapa sawit mahal itu untungnya menjadi besar," katanya.

Pemerintah perlu memikirkan alokasi kelapa sawit untuk dijual lebih murah. Menurutnya harus ada prosentase kelapa sawit yang dijual murah kepada pabrik minyak goreng dan sisanya dijual di pasar harga tinggi. 

"Misal diskon 50 persen untuk yang 25 persen produksi kelapa sawit. Dengan cara demikian harga minyak goreng turun," ujar dia.

Sejatinya, meskipun harga kelapa sawit didiskon 50 persenpun sebenarnya pengusaha kelapa sawit masih untung. Apalagi saat ini terjadi perang Rusia dan Ukraina maka kemungkinan memicu naiknya harga kembali. 

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut