Hebat, Padat Karya Infrastruktur di Bantul Buka Akses Jalan Baru
BANTUL, iNews.id - Padat karya infrastruktur di Bantul diklaim telah membuka akses jalan baru di sejumlah daerah. Ada dua hingga tiga akses jalan baru yang dibuat dengan program padat karya.
"Ada sekitar dua sampai tiga lokasi padat karya yang membuka akses jalan baru, kalau tidak dari program padat karya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, tentunya ini tidak mudah," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti, Rabu (14/6/2023).
Istirul menyebutkan, sejumlah lokasi padat karya yang membangun jalan baru berupa pekerjaan cor blok jalan itu, diantaranya di wilayah Pedukuhan Wunut, Kecamatan Imogiri dan di wilayah Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo.
"Dengan pembukaan akses jalan baru tersebut tentunya akan membantu dan memudahkan pergerakan masyarakat setempat baik untuk kepentingan perekonomian, sosial hingga pendidikan," ujarnya.
Menurutnya pada tahun 2023, Disnakertrans Bantul memprogramkan padat karya infrastruktur di 355 lokasi. Rinciannya kegiatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bantul di sebanyak 153 lokasi, dengan masing-masing dianggarkan Rp100 juta.
"Kemudian yang dari APBD DIY melalui BKK (bantuan keuangan khusus) sebanyak 202 lokasi yang dibagi menjadi dua skema, yaitu sebesar Rp100 juta dan Rp200 juta tiap lokasi, untuk yang Rp100 juta ada 85 lokasi, dan yang Rp200 juta ada 117 lokasi," ujarnya.
Istirul menjelaskan, kegiatan padat karya infrastruktur yang melibatkan tenaga kerja dari masyarakat setempat yang merupakan penganggur dan setengah penganggur, juga warga miskin di daerah itu. Untuk tahap pertama dikerjakan pada April 2023, sedangkan tahap dua pada Juni 2023.
Dari hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan Disnakertrans Bantul, seluruh pekerjaan fisik padat karya infrastruktur sudah berjalan dengan baik. Masyarakat juga sudah melaksanakan pekerjaan sesuai yang direncanakan.
"Ada beberapa lokasi minta izin karena ada kendala kegiatan di kampung, sehingga minta mundur satu hari. Ada juga yang sampai dua hari karena ada pernikahan kemudian 'sripah' (kabar meninggal) dan sebagainya itu yang membuat pekerjaan menjadi mundur," ucapnya.
Sedangkan untuk distribusi material ke lokasi padat karya sudah terdistribusi dengan baik sesuai yang dibutuhkan. "Ada beberapa kendala dan itu sudah kita antisipasi semuanya. Sehingga pekerjaan harapannya bisa berjalan dengan lancar," ucapnya.
Editor: Ainun Najib