get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Hokky Caraka Bintang Briliant, Pembobol 4 Kali Gawang Brunei Darussalam Itu Ternyata Asal Gunungkidul  

Selasa, 05 Juli 2022 - 17:06:00 WIB
Hokky Caraka Bintang Briliant, Pembobol 4 Kali Gawang Brunei Darussalam Itu Ternyata Asal Gunungkidul   
Hokky Caraka Bintang Briliant yang menjadi bintang dalam ajang Piala AFF U-19 ternyata asli Gunungkidul : (Foto : Ist)

GUNUNGKIDUL,iNews.id- Nama Hokky Caraka Bintang Briliant menjadi bintang dalam ajang Piala AFF U-19. Pemuda ini berhasil menjebol gawang Brunei Darussalam sebanyak 4 kali dan kini sementara berhasil menjadi top skor dalam gelaran ini.

Siapa sangka, Hokky ternyata lahir dan besar di Gunungkidul. Pelajar kelas 3 SMK KKO Seyegan ini lahir dan besar di Dusun Susulan 1 Kalurahan Genjahan Kapewon Ponjong. Dusun yang berjarak 20 kilometer dari ibu kota Gunungkidul, Wonosari.

Ayah dari Hokky, Budi Ribut Suryono (47) mengaku kaget anaknya mampu mencetak quatrik dalam pertandingan internasional tersebut. Dia sendiri malah tidak menyangka, permainan Hokky akan menjadi sebaik Senin (4/7/2022) malam tadi. 

"Saya kaget juga. Tetapi saya bersyukur Hokky mampu untuk memberikan yang terbaik untuk Timnas Indonesia," paparnya, Selasa (5/7/2022) ketika dikonfirmasi melalui telepon.

Budi mengaku sangat mendukung anak kedua dari 4 anaknya tersebut. Bahkan karena mendukung 100 persen cita-cita anak saya di sepakbola sejak tahun 2016-2017, Budi mengaku mengorbankan pekerjaannya. Dia memilih menjadi t'ukang ojek', yaitu ojek pulang pergi (Hokky) Caraka sekolah dan mengantar latihan anak.

Budi mengaku mengorbankan pekerjaannya di kota lain demi mengejar cita-cita anaknya tersebut. Dan saat ini ia memang tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia hanya bekerja serabutan, di mana asal ada pekerjaan ia akan dengan senang hati mengerjakannya. "Ndak apa-apa demi cita-cita anak saya,"kata dia.

Untuk menjadi seperti sekarang ini, proses yang dilalui anaknya memang cukup panjang. Di mana sebenarnya, Caraka sudah menyukai bola sejak berusia 4-6 bulan. Di mana kala itu, Caraka ketika tidur selalu memeluk bola yang diberikannya.

Darah atlet sendiri tidak berasal dari dirinya, namun justru dari ayahnya atau kakek dari Caraka. Budi mengaku sama sekali tidak bisa bermain bola. Namun Ayahnya dulu sewaktu muda sering menjadi atlit sepakbola antar kampung yang ada di Gunungkidul.

Ia lantas menceritakan awal mula anaknya berkecimpung dalam dunia sepakbola. Meniti karier profesional di PSS Sleman, Hokky memang telah menyukai sepakbola sejak kecil. Ketika kelas 3 Sekolah Dasar (SD) Hokky sudah gemar menggocek bola.

Karena melihat bakat anak ketiganya itulah, Budi akhirnya memasukkan Hokky ke Sekolah Sepakbola (SSB) Handayani. Hokky terdaftar di SSB tersebut sejak kelas 3 SD. Di SSB Handayani itulah kemampuan Hokky mulai diasah, sehingga berkali-kali mengikuti pertandingan sepakbola baik yang melibatkan SSB Handayani ataupun sekolah tempatnya belajar.

Di mata pelatih, Hokky memiliki kemampuan yang cukup bagus. Budi bahkan sering mendapat pesan dari pelatih yang mengatakan jika anaknya memiliki bakat menjadi atlet sepakbola dan perlu untuk lebih diasah lagi.

"Setelah lulus SD kemudian saya daftarkan ke SMP KKO (Khusus Kemampuan Olahraga) Playen," katanya.

Di KKO Playen itulah, ia berharap agar kemampuan Hokky dapat lebih dipertajam. Dan sejak di SMP itulah, kemampuan Hokky mulai banyak membuat pelatih tertarik. Hokky sering diikutsertakan dalam berbagai kompetisi untuk mengasah kemampuan serta mentalnya. 

Setelah itu, Hokky kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMA KKO Sayegan. Dan pada tahun 2020, Hokky kemudian bergabung dalam Akademi junior milik PS Sleman.

"Tak lama setelah itu ia masuk Akademi, empat bulan kemudian mengikuti seleksi Tim Garuda Select ketiga. Hasilnya, Hokky terpilih sebagai pemain yang akan memperkuat tim Garuda Select untuk menjalani pembinaan,"terangnya.

Budi menambahkan, sebetulnya tahun 2014 Hokky pernah lolos seleksi Akademi Arema Malang namun karena Hokky masih sekolah maka tidak dilanjutkan. Hokky memilih melanjutkan pendidikan dan meningkatkan kemampuan di DIY saja.

Budi mengungkapkan, awalnya Hokky hanya direkrut untuk tim Junior di PSS Sleman. Kemudian setelah bergabung sekitar 6 bulan, tepatnya di bulan Agustus 2021 atau usai pulang dari Garuda Select, Hokky langsung mendapat kontrak profesional dari PSS Sleman.

"Hokky kembali terpilih dalam pemain Garuda Select keempat pada bulan Desember 2021 hingga bulan Mei 2022 lalu,"ungkap dia.

Dalam kesempatan tersebut, Hokky kembali menjalani karantina untuk menjalani pusat pelatihan. Kemampuan yang ia miliki terus digembleng agar lebih tajam dan berkembang. Garuda Select sendiri merupakan program pembinaan untuk pemain sepak bola muda Indonesia di Eropa. 

Sepulang dari Garuda Select, Hokky langsung mendapat panggilan kompetisi di Perancis. Setelah itu kembali dipanggil Timnas Indonesia U19 di Piala AFF U19 tahun 2022. Hingga akhirnya, Senin malam mampu membukukan 4 gol saat menjamu Brunei Darusalam.

Ia menjelaskan jika posisi yang ditempati Hokky saat ini sebetulnya bukanlah posisi awal ia berkarir dalam sepakbola. Awalnya, Hokky bermain di posisi stopper namun karena berbagai tes yang dilakukan kemudian Hokky diubah posisinya menjadi Striker hingga saat ini.

"Posisi sebenarnya itu stopper. Tetapi oleh pelatih justru ditempatkan sebagai striker atau penyerang. jadi striker itu sekitar dua tahun belakangan ini. Kalau harapan saya semoga Hokky bisa menjawab ekspektasi masyarakat di pertandingan nanti," ujarnya.

Budi mengaku bangga dengan capaian anaknya saat ini. Namun demikian, meski Hokky sementara menjadi pemegang top skor Piala AFF U19 dan berpeluang membela tim senior, dia ingin anaknya agar jangan besar kepala. Tampil jemawa dan tetap rendah hati harus menjadi prioritas.

Menurutnya, Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak potensi atlet-atlet yang kompetitif di berbagai bidang keolahragaan. Namun hanya saja tingginya potensi itu tidak dibarengi dengan pengelolaan atlet yang baik sehingga tidak jarang atlet potensial di Gunungkidul justru terabaikan.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut