Hujan Es Sebesar Kelereng dan Angin Kencang Terjang Turi Sleman

SLEMAN, iNews.id - Hujan es sebesar kelereng dan angin kencang menerjang wilayah Bangungkerto, Kapanewon atau Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Selasa (2/3/2021) sore. Beberapa pohon juga tumbang di sejumlah wilayah Sleman.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, dari laporan yang diterima, hujan es sebesar kelereng tersebut terjadi pada pukul 15.00 WIB. Namun, fenomen alam itu hanya berlangsung sebentar dan tidak ada dampak kerusakan yang ditimbulkan.

Baca Juga

Belum Genap Sepekan Jabat Bupati Bantul, Abdul Halim Lantik 120 Guru dan Pengawas

"Hujan es itu kurang dari 10 menit, tidak ada dampak kerusakan," kata Makwan.

Hujan lebat dan angin kencang juga menyebabkan beberapa pohon tumbang di beberapa wilayah Sleman. Selain di Bangungkerto, Turi, pohon tumbang terjadi di Lumbungrejo, Tempel, dan Harjobinangun, Pakem.

Baca Juga

Syok dan Mual, Satu Peserta Vaksinasi Massal di Malioboro Dilarikan ke Rumah Sakit

"Dari laporan yang masuk hingga pukul 16.00 WIB pohon tumbang terjadi di empat titik, satu titik di Bangungkerto, Turi dan Harjobinangun, Pakem serta dua titik di Lumbungrejo, Tempel," katanya.

Baca Juga

11.468 Personel Polda DIY Divaksin Covid-19 Mulai Hari Ini secara Bertahap

Posisi pohon tumbang itu ada yang melintang di jalan, menimpa tiang listrik dan menimpa warga. Pohon tumbang yang melintang jalan terjadi di Bangunsari, Bangungkerto, Turi dan Kopen, Lumbungrejo, Tempel.

Sementara yang menimpa tiang listrik terjadi di Kopen, Lumbungrejo, dan Tempel. Pohon tumbang yang menimpa warga di Jurangjero, Harjobinangun, dan Pakem.

"Hujan lebat dan angin kencang juga merusak atap rumah warga Tempel, Lumbungrejo, Tempel," ujarnya.

Selain itu, juga dilaporkan, trafo listrik di Pokoh, Wedomartani, Ngemplak meledak karena tersambar petir. Pohon kelapa di utara RSUD Sleman, Morongan juga dilaporkan tersambar petir. Saat ini petugas BOPbersama relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan.

Editor: Maria Christina