Ikut Andil Rp1,8 Triliun, Bra Jadi Komoditas Utama Ekspor DIY

YOGYAKARTA, iNews.id - Komposisi barang ekspor paling besar di DIY ternyata disumbang oleh pakaian dalam wanita berupa bra. Nilai ekspor produk fashion ini mencapai Rp1,8 triliun pada tahun 2022 lalu.

Ketua Asosiasi Kawasan Berikat DIY, Heru K Setiono mengatakan, nilai ini menyumbangkan sekitar 20 persen dari total ekspor DIY pada tahun 2022 yang mencapai Rp8,6 triliun.

Baca Juga

Bentuk Polisi RW, Polda DIY Ingin Tekan Kriminalitas Sejak Dini

"Bisa dikatakan ekspor terbesar adalah bra," katanya, Rabu (17/05/2023).

Produk ekspor ini hanya ditopang oleh dua perusahaan besar saja, dengan jumlah karyawan sekitar 8.000 orang. Produk bra dari pabrik di DIY memang berorentasi pada pasar ekspor. Bahkan seluruh produk bra dari DIY dijual di pasar luar negeri dan distribusinya hampir ke semua negara.

Baca Juga

Kekeringan Mulai Landa Gunungkidul, Sudah 2 Bulan Warga Beli Air Bersih

"Terbesar ke Amerika, ada juga yang ke Eropa dan Asia," katanya.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingginya ekspor bra dari DIY. Pertama karena produknya dibutuhkan oleh semua perempuan di dunia. Dari sisi regulasi, produk bra mendapatkan fasilitas penangguhan bea masuk dan pajak, atas bahan baku, mesin dan sebagainya.

Baca Juga

1.000 Mahasiswa UGM akan KKN di Kawasan Transmigrasi

Pemerintah DIY juga memberikan dukungan yang cukup baik terhadap perkembangan industri fashion, termasuk salah satunya bra.

"Ngarso Dalem (Sri Sultan Hamengku Buwono X) bernah bersatemen menjadikan Jogja sebagai kota fesyen," katanya.  

Editor: Kuntadi Kuntadi