Inflasi DIY Bulan Maret 0,77 Persen, Dipicu Telur dan Minyak Goreng
YOGYAKARTA, iNews.id – Nilai inflasi di DIY pada bulan Maret 2022 tercatat 0,77 persen. Sedangkan akumulasi inflasi DIY pada 2022 di level 2,95 persen (yoy), masih sejalan dengan target inflasi yang ditetapkan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Budiharto Setiyawan mengatakan, pada akhir triwulan I 2022 inflasi DIY meningkat yang bersumber dari relaksasi syarat penerbangan, tekanan tarif energi, dan gejolak harga pangan. Inflasi ini dipicu darii kelompok inflasi inti (core inflation), kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) dan kelompok harga pangan bergejolak (volatile food).
"Dari kelompok administered prices, sumbangan terbesar dari dari komoditas angkutan udara dengan andil 0,12 persen," ujarnya, Jumat (1/4/2022).
Inflasi ini dipicu relaksasi syarat penerbangan yang tidak lagi mewajibkan antigen atau tes PCR. Penyelenggaraan even G20 di Yogyakarta turut mendorong permintaan komoditas angkutan udara yang direspon dengan penyesuaian harga oleh operator penerbangan. Sedangkan Kenaikan bahan bakar rumah tangga ikut andil 0,05 persen.
Dari kelompok core inflation, andil terbesar berasal dari emas perhiasan dengan sumbangan 0,04 persen. Kenaikan harga emas yang dipengaruhi harga emas global, sebagai komoditas safe haven asset di tengah meningkatnya tensi geopolitik global akibat perang Ukraina-Rusia.
"Kelompok volatile food, andil inflasi terbesar dari komoditas telur ayam ras yang menyumbang 0,12 persen terhadap inflasi bulanan setelah dua bulan berturut-turut mengalami deflasi," ujarnya.
Editor: Kuntadi Kuntadi