Jerman Segera Kirim 2 Peluncur Roket Ganda dan Kendaraan Lapis Baja ke Ukraina

BERLIN, iNews.id - Hubungan antara Rusia dengan negara-negara sekutu Ukraina makin memanas. Terbaru Jerman akan memasok dua peluncur roket ganda lagi ke Ukraina untuk melawan agresi Rusia.

Tak hanya mengirimkan senjata, Jerman juga akan melakukan pelatihan bagi militer Ukraina. Pelatihan untuk operator Ukraina itu diharapkan akan dimulai pada bulan September.  

Baca Juga

5 Mahasiswa UGM Ini Keren Lho, Mampu Kembangkan Mikroalga Jadi Bahan Minyak Goreng

"Kami telah memutuskan untuk mengirimkan dua peluncur roket ganda MARS II termasuk 200 roket ke Ukraina," kata Menteri Pertahanan, Christine Lambrecht dalam konferensi Bundeswehr, Kamis (15/9/2022).

Lambrecht menambahkan, pemerintah Jerman juga akan mengirim 50 kendaraan lapis baja pengangkut personel, Dingo, ke Ukraina. Itu merupakan kendaraan lapis baja yang banyak digunakan militer Jerman selama operasi militer NATO di Afghanistan.

Baca Juga

7 Tempat Berburu Sunset di Gunungkidul, Cocok bagi Penikmat Senja

Lambrecht juga mengatakan, kesepakatan tentang pertukaran kendaraan tempur infanteri dengan Yunani dan Ukraina hampir selesai. Artinya Jerman akan segera menyerahkan 40 IFV Marder ke Yunani. Sementara Yunani, pada gilirannya, akan meneruskan 40 IFV BMP-1 buatan Soviet ke Ukraina.

Sementara itu pada Kamis, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan, Eropa harus mendukung Ukraina dengan tank tempur. Ukraina telah membuktikan bahwa mereka dapat mempertahankan diri jika mereka memiliki sarana militer yang tepat.

Baca Juga

Tak Peduli Ancaman Rusia, AS Segera Kirim Lagi Paket Senjata ke Ukraina

"Jika mereka mengatakan mereka membutuhkan tank tempur, maka kita harus menganggapnya serius dan harus mengirimkannya kepada mereka," kata von der Leyen, yang berada di Kiev pada Kamis, seperti dikutip oleh surat kabar Bild.

Ada perdebatan yang berkembang mengenai apakah Berlin harus mendukung Ukraina dengan tank leopard. Permintaan tank dari Ukraina tersebut sejauh ini ditolak Jerman. 

Berlin mengaku tidak akan mengambil tindakan seperti itu secara sepihak.

Editor: Ainun Najib