Kapolri dan Haedar Nashir Bahas Covid-19, Pendidikan hingga Toleransi
YOGYAKARTA, iNews.id-Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir di Gedung Pusat PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro Yogyakarta, Jumat (19/2/2021) siang.
Haedar Nashir tiba di gedung pusat PP Muhammadiyah pukul 13.05 WIB dan langsung masuk ke kantor, sedangkan Kapolri datang pukul 13.35 WIB juga langsung masuk gedung. Namun pertemuan itu tertutup. Pukul 14.35 WIB Kapolri keluar dari gedung dan langsung meninggalkan kantor PP Muhammadiyah.
Haedar Nashir mengatakan, kunjungan ini untuk silaturahmi dan ingin merupakan kunjungan ke dua, pertama di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Jumat (29/1/2021) dan kedua di kantor gedung pusat Muhammadiyah Pusat Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta, Jumat (19/2/2021).
“Pertama, Pak Kapolri kulonuwun,silaturahmi kepada PP Muhammadiyah di ibukotanya (Yogyakarta) sekaligus juga memperkenalkan program dan langkah pokok yang memerlukan sinergi dengan Muhammadiyah,” kata Haedar.
Menurut Haedar PP Muhamadiyah menyampaikan selamat atas amanah baru Listyo Sigit Prabowo, Muhammadiyah juga menyampaikan tiga hal kepada Kapolri dan diskusikan dengan santai.
Pertama, di era pandemi Covid-19, Muhammadiyah bersama jajaran Kepolisian RepubliK Indonesia dengan porsi dan peran masing-masing membangun jaringan untuk meningkatkan ikhtiar mengatasi pandemi Covid-19.
Kedua, mendiskusikan dan menyatukan visi bagaimana Muhammadiyah dan Kapolri bersama jajaran kepolisian di seluruh Republik Indonesia serta seluruh komponen pemerintah dan komponen bangsa meningkatkan usaha bersama untuk merekat persatuan bangsa. “Bangsa ini kuat karena kita bersatu dalam kebhinekaaan,” katanya.
Haedar menjelaskan kepada Kapolri bahwa Muhammadiyah dengan program-progam pendidikan, kesehatan dan dakwahnya terus mengelorakan dan mengerakkan usaha untuk persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk memajukan umatnya.
"Muhammadiyah berupaya terus merajut persatuan dan menjaga kebhinekaan. Bahkan kami sampaikan di kawasan di mana Muhammadiyah dan umat Islam minoritas, tidak ada kendala bagi Muhammadiyah untuk hadir dengan peran-peran yang bersifat memberdayakan, memajukan, dan menyatukan kehidupan bangsa sebagaimana di Indonesia bagian timur,” jelasnya.
Ketiga, mendiskusikan di era media sosial ini bagaimana Muhammadiyah dan jajaran kepolisian terus melakukan edukasi untuk ketertiban dan keamanan serta kehidupan yang bisa saling toleran satu sama lain di tengah keragaman.
“Kami percaya dengan modal sosial bangsa kita yang besar dan telah pengalaman bersama dalam hidip keberaganan, Insya Allah kita tetap berada dalam semangat persatuan. Itulah yang menjadi bahan kami berdiskusi dengan Kapolri,” katanya.
Editor: Ainun Najib