Karena Utang, Pengusaha Terkemuka di Jogja Ini Meninggal di Tangan Cucunya

YOGYAKARTA, iNews.id- Salah satu pengusaha terkemuka di Yogyakarta MO (78) meninggal dunia di tangan cucunya sendiri RO (19). Pengusaha yang membuka toko cukup besar di Jalan Pangeran Mangkubumi ini meninggal dunia usai dijerat lehernya menggunakan tali dan kabel.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Idham Mahdi menyebut pembunuhan terhadap kakak MO (74) warga Kemantren Jetis Kota Yogyakarta telah direncanakan oleh RO (19) yang tidak lain adalah cucunya sendiri. Motifnya adalah karena terjerat utang.
Idam mengatakan peristiwa tersebut bermula ketika ada seseorang lelaki berinisial MO (74) yang akan dibawa ke rumah sakit. Ketika dibawa ke rumah sakit ternyata ada tanda-tanda mencurigakan, adanya bukti-bukti kekerasan ada di leher korban.
Dari dasar itu, istri korban YR(78) melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Kemudian pihaknya melakukan penyelidikan dengan melakukan olah dua Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan Jenderal Soedirman dan TKP di mobil tersebut.
"Dari hasil olah TKP itu kemudian sejak awal kasus ini memang dikaburkan. Merupakan aksi pembunuhan," kata dia.
Kemudian setelah didalami, ternyata itu adalah peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh RO (19). RO bekerja tidak sendiri karena bersama rekannya GK (18). Pembunuhan tersebut dilakukan di atas mobil.
Adapun dugaan motif sementara yang akan didalami adalah ingin menghilangkan utang piutang korban dengan teman dari pelaku. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan menetapkan dua tersangka yaitu RO (19) dan GK(18)."Saat ini kedua tersangka kami tahan untuk dilakukan pendalaman," ujarnya.
Hubungan korban dengan pelaku yang bersangkutan adalah cucu dari korban. Korban dibunuh dengan cara dijerat menggunakan kabel di lehernya dan juga tali yang terbuat kain. Saat itu korban duduk di kursi sopir kemudian ditarik dan dijerat lehernya sampai tidak bernyawa lagi.
Usai dicekik, korban masih tetap di dalam mobil dan oleh kedua tersangka kemudian dibawa berputar-putar Kota Yogyakarta. Bahkan korban sempat diawab kembali ke rumahnya, bahkan salah satu pelaku bernama GK sempat berobat ke RS Panti Rapih.
"Setelah berobat pelaku GK kembali ke dalam mobil. Di mana pelaku bersama korban masih di dalam mobil,"tutur dia.
Setelah itu, mereka kembali berputar-putar sebelum akhirnya memutuskan kembali ke kediaman korban. Kemudian setelah itu RO masuk ke dalam rumah dan istri korban kemudian mendatangi mobil melihat kondisi korban.
"Korban kemudian dibawa ke rumah sakit dengan pelaku untuk dimintai pertolongan," ujar dia.
Idam menambahkan kedua pelaku adalah teman sejak SMA. Karena kenal dengan cucunya, MO kemudian meminjamkan uang sebesar Rp80 juta untuk bisnis online yang dilakukan oleh GK. Namun setelah sekian waktu tidak dikembalikan sehingga GK merasa memiliki beban. "Dan untuk menghilangkan utang tersebut maka dihabisilah MO,"ujar dia.
Editor: Ainun Najib