Kasus Covid-19 di Kabupaten Kulonprogo Tembus 2.003
KULONPROGO, iNews.id – Kasus Covid-19 di Kabupaten Kulonprogo bertambah 53 sehingga total kasus mencapai 2.003 kasus sampai dengan Jumat (29/1/2021). Selama bulan Januari penambahan kasus hampir mencapai 1.000 kasus atau sekitar 50 persen dari total.
“Hari ini tambah 53, kasusnya sudah tembus 2.003,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Pemkab Kulonprogo dalam Penanganan Covid-19, Baning Rahayujati, Jumat (29/1/2021).
Penambahan hari ini cukup tinggi di atas rata-rata kasus harian sekitar 35 kasus. Kasus ini berasal dari tujuh kapanewon/kecamatan, dengan rincian, Kapanewon Sentolo bertambah lima kasus, Kalibawang delapan kasus, Pengasih empat kasus, Temon sembilan kasus, Galur empat kasus, Wates 12 kasus, Kokap dua kasus, sisanya Lendah.
Kasus baru banyak berasal dari tracing kontak erat kasus positif. Selain itu juga daari hasil rapid tes mandiri dan pelaku perjalanan. Tidak sedikit berasal dari penularan di tingkat keluarga.
“Grafiknya masih naik, kasus ini belum sampai puncak. Ini harus diwaspadai,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami.
Gugus tugas hari ini juga mencatat ada 24 orang yang selesai menjalani isolasi mandiri. Gugus tugas juga mencatat ada dua pasien yang meninggal dunia dari Kokap dan Sentolo.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulonprogo Fajar Gegana mengatakan, penambahan kasus ini cukup tinggi. Padahal saat ini sudah memasuki masa perpanjangan untuk pelaksanaan PTKM.
"Kami sudah mengatur kerumunan, perkantoran, dan lain-lain, tapi pemaparan saat ini dari klaster keluarga. PPKM diperlukan sebagai bentuk perhatian masyarakat yang harus menaati protokol kesehatan,” kata Fajar.
Untuk mencegah penularan, masyarakat harus tertib untuk melaksanakan 3M, dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Itu merupakan upaya pencegahan paling efektif.
Data kasus Covid-19 di Kabupaten Kulonprogo per 29 Januari, total ada 2.003 kasus, 37 isolasi rumah sakit, 594 isolasi mandiri, 817 selesai isolasi, 520 sembuh, dan 35 kasus kematian.
Editor: Kuntadi Kuntadi