Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Sleman Ngotot Gelar Pembelajaran Tatap Muka
SLEMAN, iNews.id - Pemkab Sleman tetap akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), mulai 1 Februari 2021. Alasannya, siswa. guru dan orantua sudah merindukan pendidikan tatap muka, siswa merindukan ketemu para guru, guru ingin menyampaikan pembelajaran secara langsung dan sebagai orang tua anaknya didik langsung tatap muka.
Padahal hingga sekarang kasus Covid-19 di Sleman masih cukup tinggi. Tercatat selama tiga hari Minggu-Selasa (3-5/1/2021) ada 237 penambahan kasus baru. Minggu (3/1/2021) 68 kasus, Senin (4/1/2021) 50 kasus dan Selasa (5/1/2021) ada 119 kasus. Kasus Covid-19 di Sleman sendiri, sampai Selasa (5/1/2020) pukul 17.00 WIB, ada 5.547 kasus (dirawat 1013, sembuh 4433, meninggal 101). Dari jumlah itu, bergejala 1.049 kasus dan tanp gejala 4.498 kasus.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan ada beberapa pertimbangan mengapa akan menggelar PTM di bulan Februari.
Pertama siswa, guru dan orang tua juga sudah merindukan PTM ini. Kedua paska libur Natal 2020 dan tahun 2021 berharap Covid-19 terkendali. Jika masih ada perkembangan Covid-19, tetap percaya dengan penerapan cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak (Cita Mas Jajar). Bila semua komitmen dalam penerapan Cita Mas Jajar ini dirinya yakin tidak terjadi apa-apa.
“Jadi jangan ketakutan berlebihan, namun tetap harus displin dalam penerapan protokol kesehata Cita Mas Jajar,” kata Sri Purnomo di sela-sela peninjauan persiapan SDN Cebongan, Mlati, Sleman dalam melaksanakan PTM, Selasa (5/1/2020).
Sri Purnomo menjelaskan untuk PTM sendiri juga hanya untuk SD dan SMP yang siap dan memenuhi protokol kesehatan. Jika ada yang belum siap juga tidak memaksakan PTM. Termasuk juga harus ada izin dari orang tua atau wali. Jika tidak ada izin, tetap akan memberika pembelajaran secara daring.
Untuk teknis PTM sendiri, ada pengecekan suhu, tempat cuci tangan menggunakan sabun dan masker, jaga jarak tidak berkerumum serta ada pembatasan siswa dan jam pembelajaran. Jumlah siswa hanya 50% dan pembelajarannya maksimal 2-3 jam. Termasuk satu meja hanya untuk satu siswa.
“Ketika kita komitmen disiplin menerapkan (Cita Mas Jajar) insyaallah akan aman.Guru-guru juga sudah mempunyai mekanisme untuk tidak terjadi kerumunan,” katanya.
Editor: Ainun Najib