get app
inews
Aa Text
Read Next : Bunuh Wanita gegara Emosi Cinta Ditolak, Pria di Sleman Ditahan

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Sleman Ngotot Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Selasa, 05 Januari 2021 - 18:49:00 WIB
Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Sleman Ngotot Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Bupati Sleman Sri Purnomo. (Foto MNC News Portal/priyo setyawan)

SLEMAN, iNews.id - Pemkab Sleman tetap akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), mulai 1 Februari 2021. Alasannya, siswa. guru dan orantua sudah merindukan pendidikan tatap muka, siswa merindukan ketemu para guru, guru ingin menyampaikan pembelajaran secara langsung dan sebagai orang tua anaknya didik langsung tatap muka.

Padahal  hingga sekarang kasus Covid-19 di Sleman masih cukup tinggi. Tercatat selama tiga hari Minggu-Selasa (3-5/1/2021) ada 237 penambahan kasus baru. Minggu (3/1/2021) 68 kasus, Senin (4/1/2021) 50 kasus dan Selasa (5/1/2021) ada 119 kasus.  Kasus Covid-19 di Sleman sendiri, sampai Selasa (5/1/2020) pukul 17.00 WIB, ada 5.547 kasus (dirawat 1013,  sembuh 4433, meninggal 101). Dari jumlah itu, bergejala 1.049 kasus dan tanp gejala 4.498 kasus.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan ada beberapa pertimbangan mengapa akan menggelar PTM di bulan Februari. 

Pertama siswa, guru dan orang tua  juga sudah merindukan PTM ini. Kedua paska  libur Natal 2020 dan tahun 2021 berharap Covid-19 terkendali. Jika masih ada perkembangan Covid-19, tetap percaya dengan penerapan  cuci tangan, pakai masker  dan jaga jarak (Cita Mas Jajar).  Bila semua komitmen dalam penerapan Cita Mas Jajar ini dirinya yakin tidak terjadi apa-apa.

“Jadi jangan ketakutan berlebihan, namun tetap harus displin dalam penerapan protokol kesehata Cita Mas Jajar,” kata Sri Purnomo di sela-sela peninjauan persiapan SDN Cebongan, Mlati, Sleman dalam melaksanakan PTM, Selasa (5/1/2020).

Sri Purnomo menjelaskan untuk PTM sendiri juga hanya untuk SD dan SMP yang siap dan memenuhi protokol kesehatan. Jika ada yang belum siap juga tidak memaksakan PTM. Termasuk  juga harus ada izin dari orang tua atau wali. Jika tidak ada izin, tetap akan memberika pembelajaran secara daring.

Untuk teknis PTM sendiri,  ada pengecekan suhu, tempat cuci tangan menggunakan sabun dan masker, jaga jarak tidak berkerumum serta ada pembatasan siswa dan jam pembelajaran. Jumlah siswa hanya 50% dan pembelajarannya maksimal 2-3 jam. Termasuk satu meja hanya untuk satu siswa.

“Ketika kita komitmen disiplin menerapkan (Cita Mas Jajar) insyaallah akan aman.Guru-guru juga sudah mempunyai mekanisme untuk tidak terjadi kerumunan,” katanya.

Untuk persiapan PTM ini, Bupati Sleman bersama pejabat pratama melakukan peninjauan ke beberapa sekolah, selain ke SDN Cebongan, juga ke SD Margomulyo, Sayegan, SMPN 1 Seyegan, SMP Muhammadiyah Minggir, SMPN 1 Godean, SMPN3 Godean dan SDN Krapyak, Sidoarum, Godean.

Kepala sekolah SDN Cebongan, Mlati, Slema Subardi mengatakan  untuk PTM siap melaksanakan, baik sarana prasana maupun hal teknis lainnya. 

Di antaranya dengan penerapan Cita Mas Jajar, termasuk pengecekan suhu, penyiapan tempat cuci tangan di setiap ruang kelas dan hanya 50% dari kapasitas. Jika ada yang tidak diizinkan PTM, tetap akan memberikan pembelajaran online.

“Saat ini  90% orang tua mengizinkan dan menyetujui PTM,” ucapnya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut