YOGYAKARTA, iNews.id - Cakupan vaksinasi polio di Indonesia perlu ditingkatkan seiring munculnya kembali kasus polio. Pakar Kesehatan Anak Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dr Ida Safitri Laksanawati mengatakan kasus polio terjadi lantaran cakupan vaksin masih rendah.
"Ini menjadi pembelajaran semuanya untuk bersama-sama meningkatkan cakupan vaksin polio sebagai pencegahan, terutama provinsi yang teridentifikasi dengan cakupan vaksin yang tidak terlalu tinggi," kata Ida Safitri melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat (24/11/2022).
Beberapa waktu lalu pemerintah telah menetapkan polio sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul adanya satu kasus baru polio di Desa Mane, Kabupaten Pidie, Aceh.
Menurut Ida, rendahnya cakupan vaksinasi dapat meningkatkan risiko penyebaran virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen (lumpuh layu) pada anak yang belum mendapatkan vaksin sehingga peningkatan cakupan vaksinasi menjadi sangat penting.
Bermain Air Hujan, Siswa Kelas 2 SD di Wonosari Tewas Terseret Arus Selokan Dekat Rumahnya
Dosen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini menyebut imunisasi polio di Indonesia saat ini menggunakan jenis vaksin polio tetes yakni Bivalent Oral Polio Vaccine (BOPV).
Editor : Ainun Najib
Follow Berita iNewsYogya di Google News