Kasus Stunting di Jogjakarta Lebih Rendah dari Nasional, Begini Faktanya

YOGYAKARTA, iNews.id – Kasus stunting di Kota Yogyakarta sebesar 11,3 persen lebih baik dari angka nasional 27,2 persen. Wali Kota Yogyakarta yakin kasus stunting akan turun dengan pemenuhan status dan nilai gizi.
“Kasus stunting masih tinggi, tetapi lebih baik dari kasus nasional,” kata Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi dalam acara Kick Off program Seribu Pelangi Goes To Community, di Ruang Bima Balikota Yogya, Kamis (10/12/2020).
Angka stunting itu, merupakan hasil pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan ada akhir 2019. Mereka yang teridentifikasi dilakukan pemantauan nilai dan pemenuhan gizinya, khususnya di Kecamatan Umbulharjo. Dari 2.270 balita yang ditimbang hanya 12,56 persen dengan status pendek dan sangat pendek.
Heroe mengatakan, pencegahan stunting dimulai dengan perbaikan asupan gizi remaja putri, perbaikan kesehatan lingkungan. Selain itu juga perbaikan gizi ibu hamil dan balita terutama pada 1.000 hari di awal kehidupan. Periode ini merupakan periode emas untuk mengingat kualitas mutu SDM.
“Pemkot Yogya melalui program dan kegiatan terintegrasi terus melakukan upaya pencegahan stunting,” katanya.
Perwakilan Danone Specialized Nutrition Indonesia, Delta Deritawan mengatakan, program Seribu Pelangi bisa di manfaatkan masyarakat mulai dari ibu hamil hingga balita berusia dua tahun. Kegiatannya meliputi workshop pemantauan status gizi, edukasi secara digital hingga proses graduation kelulusan.
“Harapan kami program ini mampu menjadi icon baru menyangkut kepedulian perbaikan nutrisi bayi di Kota Yogya,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi