get app
inews
Aa Text
Read Next : Ribuan Wisatawan Padati Pasar Beringharjo, Berburu Oleh-Oleh Murah Saat Libur Nataru

Kebiasaan Anak Muda Belanja Online Picu Inflasi di Yogyakarta

Minggu, 17 April 2022 - 22:30:00 WIB
Kebiasaan Anak Muda Belanja Online Picu Inflasi di Yogyakarta
Anggota Komite III DPD Cholid Mahmud

YOGYAKARTA, iNews.idInflasi di Kota Yogyakarta dipicu tingginya transaksi jual beli online. Kemajuan teknologi mendorong anak-anak muda berbelanja secara digital. 

“Anak-anak muda sekarang suka berbelanja online dan itu ternyata memicu terjadinya inflasi di DIY,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, pada sosialisasi Sosialisasi Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, di Kantor DPD RI DIY Jalan Kusumanegara Yogyakarta, Sabtu (16/4/2022).

Heroe menilai tingginya transaksi online dirasa masih wajar. Hampir semua masyarakat khususnya remaja tidak bisa lepas dari handphone. Bahkan mereka tidak mempermasalahkan harga barang di pasar online yang lebih mahal. 

“Karena banyak pembeli online, banyak aplikasi penjualan online yang meraih untung hingga puluhan miliar per hari,” katanya.  

Heroe mengingatkan beberapa produk yang dijual secara online merupakan produk asing. Jika kondisi ini terus dilakukan bisa melemahkan perekonoian nasional.

“Kalau ini terus terjadi ekonomi bisa tidak mampu dan ekonomi nasionnal akan bangkrut,” katanya.  

Di Yogyakarta, klata Heroe, banyak industri jasa yang mendongkrak ekonomi. Mulai dari pariwisata, pendidikan dan kesehatan. Bahkan industri kreatif banyak muncul dan mempekerjakan mahasiswa. 
    
Anggota DPD asal DIY Cholid Mahmud mengatakan, tren belanja online menjadi persoalan bersama. Mereka harus diberikan pemahaman terkait dengan dampah dan risiko yang muncul dari sebuah aktivitas ekonomi.
 
“Jika pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka sangat disayangkan nasib bangsa itu. Pemuda adalah kader bangsa yang harus terbina dengan segala bentuk pendidikan,” katanya.

Pemerintah harus memperhatikan sistem pendidikan yang dirancang untuk masa depan bangsa. Perlu adanya pendidikan yang rentangnya dari pendidikan kejiwaan (psikologi) sampai pendidikan politik karena peran pemuda semakin strategis mengingat.

“Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030-an. Di sinilah peran pemuda sangat penting,” kata Cholid.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut