Kebutuhan Lahan Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Tambah 23 Hektare
SLEMAN, iNews.id - Kebutuhan lahan untuk proyek tol Yogyakarta-Bawen di Kabupaten Sleman terus membengkak. Ada tambahan kebutuhan lahan untuk membangun jalan tol melayang di seputaran Selokan Mataram yang luasnya mencapai 23 hektare.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Yogyakarta-Bawen, Mustanir mengatakan, tambahan lahan ini akan digunakan untuk lokasi kantor Badan Pengatur Jalan Tol Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Awalnya kebutuhan lahan tambahan sekitar 18 hektare. Namun, setelah dicermati ternyata kini mencapai 23 hektare.
"Jumlah tersebut masih bisa berubah dan itu baru perkiraan. Saat ini kami terus mendata," kata dia di Balai Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Rabu (31/8/2022).
Mustanir mengatakan, kepastian kebutuhan tambahan lahan ini akan diketahui pasti saat konsultasi publik. Sebab untuk lokasi yang menyinggung Selokan Mataram saja, pihaknya belum bisa menkonfirmasi jumlahnya.
Secara keseluruhan penambahan lahan di Kabupaten Sleman pada seksi I sekitar 750 bidang. Tambahan ini dibutuhkan termasuk yang menyinggung Selokan Mataram, yang membentang dari Kalurahan Tirtoadi, Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel dan Kapanewon Seyegan.
"Di dokumen kami 23,7 hektare, masih memungkinkan berubah,” ujarnya.
Mustanir belum bisa memastikan lokasi mana saja lokasi yang terdampak. Nantinya akan kelihatan pada tahap konsultasi publik, namun secara umum di wilayah Pundong, Sanggrahan, Jamblangan.
Terkait dengan lahan yang akan digunakan, belum semuanya dibebaskan. Dari total keseluruhan masih menyisakan sekitar 4,9 persen. Sedangkan yang sudah dibebaskan 95,1 persen bidang. Kalau terkait luasannya, baru 85 persen lebih.
“Jika digabung dengan penambahan dan dipersentasekan dengan ukuran penambahan bidang, itu masih 66 persen," ujarnya.
Pembebasan lahan ditargetkan selesai pada 2023, termasuk tanah kas desa dan tanah berkarakter khusus.
Editor: Kuntadi Kuntadi