get app
inews
Aa Text
Read Next : Amangkurat I Bangun Istana Megah Kerajaan Mataram, Dikelilingi Danau Buatan

Keistimewaan Sultan Agung, Bisa Pergi Secepat Kilat Sujud di Makkah Setiap Jumat

Sabtu, 14 September 2024 - 07:33:00 WIB
Keistimewaan Sultan Agung, Bisa Pergi Secepat Kilat Sujud di Makkah Setiap Jumat
Raja Kesultanan Mataram Sultan Agung. (Foto: Wikipedia/Basoeki Bawono)

MALANG, iNews.id - Penguasa Mataram Sultan Agung konon dipercaya memiliki keistimewaan berupa kemampuan mendekatkan diri atau tirakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal inilah yang membuat Sultan Agung berhasil mengantarkan Kesultanan Mataram mencapai puncak kejayaan.

Dikisahkan karena posisi tirakat itulah Sultan Agung sempat tidak tahu jika ayahnya Pangeran Hanyakrawati wafat. Kisah ini berkembang di kalangan masyarakat dan menjadi mitos.

Diceritakan, Sinuhun Pangeran Hanyokrowati (Sinuhun Sedo Krapyak) wafat akibat kecelakaan saat berburu di hutan Krapyak. Putranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom atau disebut dengan Sultan Agung justru sedang pergi menjalankan tirakat ke pegunungan selatan sebagaimana disadur dari 'Tuah Bumi Mataram dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II' dari Peri Mardiyono. 

Wakil pemegang pemerintahan pun dibebankan kepada Gusti Pangeran Martopuro. Setelah 1 tahun bertirakat, Sultan Agung pulang dari pegunungan tersebut sebab sudah lama dicari-cari penghulu Katangan, tapi saat itu dia belum menjadi penghulu.

Selesai menjalani tirakat pada tahun 1627, pemegang kekuasaan Mataram usai Pangeran Hanyokrowati dialihkan ke Sultan Agung yang bernama Prabu Hanyokrokusuma. Setelah menyerahkan kekuasaan Mataram ke Pangeran Hanyokrokusuma, Pangeran Martopuro pergi meninggalkan Kerajaan Mataram menuju Ponorogo. 

Ketika Hanyokrokusuma masih menjalani tirakat, atas permintaan rakyat, wakil dari Pangeran Adipati Anom yaitu Pangeran Purboyo memerintahkan penghulu Ketegan untuk mencari Pangeran Hanyokrokusuma tersebut. Akhirnya ditemukanlah sang pangeran yang sedang bertapa di Gunungkidul. Dia kemudian dibawa pulang ke kerajaan.

Tak lama kemudian Sultan Agung akhirnya diangkat menjadi raja Kerajaan Mataram. Dia termasuk raja yang cerdik dan pandai. Hal ini membuat rakyatnya begitu menghormatinya. Bahkan dikisahkan makhluk halus serta jin takluk dan tunduk atas kekuasaannya. Negeri Mataram pun terkenal sebagai pelindung rakyat dari beragam penyakit. 

Karena kebijaksanaan dan kewaskitaannya yang tinggi, konon setiap hari Jumat Sultan Agung dapat pergi sujud ke Makkah dengan secepat kilat. Sesudah 5 tahun memerintah, kerajaannya dipindahkan ke Kerta-Plered dan selanjutnya Kanjeng Sultan ingin memulai membuat makam di Pegunungan Girilaya yang terletak di sebelah Timur Laut Imogiri yang dipergunakan sebagai makam raja.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut