YOGYAKARTA, iNews.id – Karier ES, oknum jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Yogyakarta yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terancam berhenti di tengah jalan. Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY sudah mengajukan permohonan pemberhentiannya sementara ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DIY Erbagtyo Rohan mengatakan, surat pengajuan pemberhentian sementara tersebut diajukan ke Kejagung, Rabu (21/8/2019). Sebab, Kejagung yang berwenang untuk memutuskannya. Kejati DIY juga sudah menyiapkan langkah untuk mengajukan pemberhentian dengan tidak hormat.
Ada Jaksa Terjaring OTT KPK, Kajati DIY Minta Maaf kepada Sultan di Depan Forum
“Kami sudah mengajukan permohonan usulan pemberhentian dengan tidak hormat sementara. Selanjutnya menunggu dari Kejagung,” kata Erbagtyo Rohan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (22/8/2019).
Pengajuan usulan pemberhentian sementara dan pemberhentian tidak dengan hormat dilakukan sembari menunggu proses hukum yang bersangkutan. Nantinya keputusan akhir akan disesuaikan setelah berkekuatan hukum tetap. Artinya jika nanti terbukti bersalah dan dipidana, maka pemberhentian akan dilakukan.
Jaksa ES Ditangkap KPK saat Izin Jenguk Anaknya yang Sakit di Solo
“Kami laksanakan, tapi proses pemberhentiannya tetap sesuai dengan mekanisme,” ujarnya.
Menurut Erbagtyo, langkah ini menjadi salah satu upaya pembinaan internal untuk para jaksan. Harapannya di kemudian hari, tidak ada lagi jaksa yang nakal. Namun, selama ini pihaknya sebenarnya juga sudah sering mengingatkan dan memberikan pembinaan kepada jajaran Kejaksaan. Apalagi, ada sanksi yang akan diberikan untuk setiap pelanggaran.
“Sudah. Kami sudah minta kepada jajaran Kejaksaan untuk tidak bermain-main dalam hal apa pun,” ujarnya.
Di sisi lain, Erbagtyo mengaku tidak begitu mengenal dengan ES. Dia tidak pernah tahu karakter ES sehari-hari karena tidak pernah bertemu atau berhubungan langsung. Namun dari riwayat pekerjaannya, ES masih relatif baru dan muda di Kejaksaan.
ES baru sekitar tujuh atau delapan tahun bergabung dengan Korps Adhiyaksa. Dia mulai bertugas di Yogyakarta sejak 9 Januari 2019 lalu dan sebelumnya bertugas di Kejari Riau.
Editor: Maria Christina