Kemenag Bantul Minta Gugah Sahur dengan Toa Dikurangi Intensitasnya
BANTUL, iNews.id- Kementerian Agama Bantul mengimbau kepada umat Islam untuk mengurangi intensitas 'Gugah Saur' (membangunkan sahur). Mereka mengimbau Gugah Sahur dilaksanakan maksimal satu jam sebelum sahur tiba.
Kepala Kemenag Bantul, Aidil Johansyah menuturkan Gugah Saur merupakan kearifan lokal yang sampai saat ini ini masih dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Bantul setiap Ramadan. Masyarakat biasanya mengingatkan warga untuk segera bangun karena waktu sahur segera tiba.
"Biasanya setiap jam itu diumumkan di masjid. Bahkan ndak hanya satu jam, tiap 15 menit dan ada yang sejak pukul 01.00 dinihari," ujar Aidil, Selass (22/3/2022).
Karena sudah ada Surat Edaran Kementerian Agama berkaitan dengan pengaturan suara pengeras suara atau Toa maka pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mentaatinya. Termasuk dalam kegiatan gugah sahur dia meminta agar intensitasnya dikurangi.
Menurutnya kegiatan Gugah Saur menggunakan Toa sebaiknya dilaksanakan 1 jam sebelum sahur berakhir. Dia memandang kegiatan Gugah Sahur tidak perlu terlalu intensif apalagi mendekati tengah malam.
"Harus ada toleransi juga. Siapa tahu warga masih beristirahat sehingga warga perlu memahami itu," ujarnya.
Dia mengakui jika Gugah Sahur merupakan kearifan lokal yang tidak bisa dihilangkan. Karena dirinya juga merasa kasihan bagi warga yang tidak bisa bangun untuk sahur karena tidak ada yang membangunkan. Sehingga sahur memang harus tetap dilaksanakan meskipun intensitasnya dikurangi.
Di samping itu untuk kegiatan yang lain seperti sholawatan menggunakan aktual setiap menjelang salat lima waktu hanya dilaksanakan selama 10 menit. Untuk kegiatan-kegiatan yang lain selama bulan Ramadan diharapkan menggunakan suara di dalam masjid.
"Jadi tidak perlu semuanya menggunakan Toa dan suaranya ke luar masjid. Cukup suara di dalam masjid kecuali adzan," ujar dia.
Editor: Ainun Najib