get app
inews
Aa Text
Read Next : Skandal Perselingkuhan ASN di Gunungkidul, Istri Laporkan Suami Nikah Siri dengan Rekan Kerja

Keracunan Makanan, Puluhan Warga Tepus Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit

Selasa, 06 September 2022 - 11:31:00 WIB
Keracunan Makanan, Puluhan Warga Tepus Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit
Suasana RS Multazam Gunungkidul yang merawat pasien keracunan. (Foto: MPI/Erfan Erlin)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Puluhan warga Pedukuhan Pule Ireng, Kelurahan Sidorejo, Kapanewon Tepus, Gunungkidul dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami gejala mual, muntah, buang air besar berkali-kali dan dehidrasi yang mirip dengan keracunan pada Senin (5/9/2022).

Sebelumnya, warga menyantap makanan yang dikirimkan dari tetangga mereka. Makanan ini merupakan bagian dari perayaan bersih dusun atau dikenal degan tradisi Rasulan di desa ini.

Salah seorang warga Widodo menuturkan, warga Dusun Pule Ireng rencananya menyelenggarakan Rasulan pada 18 September 2022 nanti. Namun sebagian warga sudah memasak dan mengirimkan makanan ke tetangga dan kerabat mereka jauh hari sebelum rasulan dilaksanakan.

"Ya kalau memasaknya barengan pas Rasulan nanti khawatir tidak dimakan. Sekarang sudah ada yang memasak dan membagikan ke tetangga serta kerabatnya," ujar Widodo saat ditemui di RS Multazam, Selasa (6/9/2022).

Widodo mengatakan Minggu (4/9/2022) sore warga menerima kiriman makanan tersebut dari tetangga mereka. Makanan itu baru dimakan pada Minggu bersama keluarganya. Makanan yang dikirim isinya bermacam-macam, terdiri atas nasi telur bacem, tahu bacem, oseng-oseng tempe dan buncis serta ayam goreng.

Widodo mengaku hanya menyantap tahu bacem dan nasi serta oseng-oseng tersebut. Dia hanya menyantap separuh tahu bacem dan sisanya dimakan oleh istrinya. Sementara daging ayam goreng disimpan rencananya untuk anak-anaknya.

"Tapi kok Alhamdulillah, kedua anak saya tidak ada yang mau makan. Meraka hanya makan mie instan," ujar dia.

Usai menyantap makanan tersebut tidak ada hal yang mencurigakan. Pada Senin pagi sekitar pukul 04.00 WIB istrinya tiba-tiba membangunkan dirinya yang tengah tidur. Ia kaget dan merasa pusing karena tiba-tiba dibangunkan oleh istrinya. Dia berpikiran using yang timbul karena kaget dibangunkan secara tiba-tiba.  

"Istri saya minta dikeroki. Dia itu sudah berulang kali keluar masuk WC," katanya.

Pada Senin pagi, Widodo mengaku masih sempat mengantarkan anaknya ke sekolah. Namun sebelum berangkat ke sekolah dia sudah empat kali buang air besar. Usai mengantarkan sekolah dia masih sekali buang air besar. 

Menjelang siang Widodo pergi ke ladang untuk beraktivitas. Dia merasa tidak wajar karena keringat yang keluar cukup banyak. Menjelang tengah hari dia pulang ke rumah dan disepanjang jalan mendapat kabar kalau puluhan warga keracunan. 

"Istri saya itu sudah saya minta untuk ke rumah sakit sejak pagi tetapi tidak mau. Baru pukul 14.00, kami bertiga bersama istri dan mertua dilarikan ke rumah sakit," ujar dia.

Di rumah sakit istri dan mertuanya langsung dipasangi infus. Widodo tidak bersedia karena berdalih akan mengurus anggota keluarganya yang lain. Hingga Selasa siang mertua dan istrinya masih dirawat di rumah sakit tersebut. Bahkan mertuanya berada di IGD karena kehabisan cairan. 

“Sekarang sebagian sudah pulang, tinggal tujuh orang dari empat keluarga,” katanya. 
  
Kepala Puskesmas TepusI, Bagus Purboyo membenarkan peristiwa dugaan keracunan massal tersebut. Setidaknya ada 21 orang yang dilarikan ke rumah sakit dan Puskesmas. Sebanyak 19 orang harus mendapatkan perawatan.

"Tujuh Orang dirawat inap di rumah sakit Multazam, dua di RS Pelita Husada dan satu di Puskesmas. Selebihnya rawat jalan," katanya.

Sampai saat ini mereka belum berani menyimpul penyebab keracunan ini. Mereka masih menunggu hasil uji laboratorium atas sampel makanan yang dikirimkan.  

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut