Keraton Yogyakarta Tawarkan Tanah Sultan Ground kepada PLN untuk Ditanami Indigovera
GUNUNGKIDUL, iNews.id - Keraton Yogyakarta menawarkan lahan seluas 65 hektare kepada PLN Energi Primer Indonesia (EPI) untuk pengembangan tanaman Indigovera di Kabupaten Gunungkidul. Sri Sultan Hamengku Buwono X menawarkan lahan Sultan Ground yang ada di Pantai Wediombo, Kapanewon Girisubo.
Tanaman Indigovera bakal dimanfaatkan PLN sebagai pengganti bahan bakar batubara untuk mewujudkan program net zero emmision pada 2060 mendatang. Selain sebagai biomassa energi, daun Indigovera juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak oleh warga sekitar.
Wakil Pengageng Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa GKR Mangkubumi, Raden Mas (RM) Gustilantika Marel Suryokusumo Pangrekso Loka mengatakan, enam bulan lalu PLN EPI telah menanam 50.000 tanaman indigovera. Tanaman tersebut ditanam di lahan Sultan Ground seluas 30 hektare di Kalurahan Gombang dan Karangasem di Kapanewon Ponjong.
"PT PLN menargetkan penanaman hingga 200 hektare," ujar dia saat pemangkasan pertama tanaman Indigovera di Lapangan Gombang Ponjong Gunungkidul, Selasa (5/9/2023).
Tanaman tersebut berhasil dikembangkan dengan baik dan mulai saatnya dipangkas. Momen pemangkasan kali ini sangat tepat karena bertepatan dengan musim kemarau, sehingga daunnya bisa dimanfaatkan warga setempat untuk pakan ternak.
“Peternak saat ini kesulitan mencari pakan, karena kemarau panjang. Daun ini bisa dimanfaatkan peternak untuk pakan," katanya.
Selain mengejar penambahan 200 hektare, Keraton Yogyakarta berharap PLN memberikan pendampingan kepada masyarakat, termasuk memfasilitasi bibit serta pupuk fabe yang dikembangkan PLN EPI. Sehingga program biomassa ini dapat direplikasikan di tempat lain.
Sementara itu, Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X menambahkan, pihaknya mendorong penanaman tanaman indigovera sebagai bahan bakar pembangkit listrik pengganti batubara. Selain di Gombang dan Karangasem, Keraton menawarkan tanah Sultan Ground di kawasan Pantai Wediombo Kapanewon Girisubo untuk pengembangan program serupa
Tanah seluas 65 hektare tersebut bakal diserahkan ke PLN EPI untuk dikembangkan. Namun, masyarakat harus diberi kesempatan untuk terlihat di dalamnya, di antaranya mengizinkan membudidayakan tanaman lain dengan sistem tumpangsari.
"Ya, dengan melibatkan masyarakat maka ekonomi mereka bisa terbantu," katanya.
Direktur Humas PT PLN EPI, Bagus Setiawan mengatakan, pihaknya gencar mengembangkan ekosistem energi ekonomi berbasis keterlibatan masyarakat. Tujuannya untuk mendukung dan menyeimbangkan supply and demand.
"Kami terus berupaya mendukung program pemerintah dalam menyediakan energi primer yang rendah emisi," kata dia.
Penyediaan energi rendah emisi ini sebagai salah satu upaya menurunkan emisi gas rumah kaca dengan proyeksi sebesar 29 persen hingga tahun 2030. PLN juga berkomitmen mendukung pemerintah mencapai carbonetral pada tahun 2060 melalui transmisioning label energi serta shifting from import energy.
Editor: Kuntadi Kuntadi