Keren, Mahasiswa KKN UNY Ini Ciptakan Alat Penjernih Air Sederhana untuk Warga Purworejo

YOGYAKARTA, iNews.id - Mahasiswa KKN UNY membuat alat penjernih air sederhana. Alat kreasi mahasiswa ini diperuntukkan bagi warga Desa Andong, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.
Salah satu mahasiswa KKN UNY, Roidul Khanan mengatakan, alat penjernih air sederhana itu dari paralon dan bahan alami yang mudah didapat di sekitar.
Menurut mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial tersebut, para mahasiswa KKN UNY di Desa Andong merasa prihatin dengan kualitas air tanah di tempat itu. Merekapun berinisiatif membuatkan alat penjernih air sederhana dengan bahan yang mudah didapat.
“Sehingga perlu dibuat alat pengolahan air portable yang murah dan mudah dioperasikan. Harapannya dapat membantu masyarakat mendapat air bersih dengan mutu yang layak” katanya dikutip dari siaran pers yang diterima iNews.id, Sabtu (22/10/2022).
Mahasiswa yang lain, Estu Panduaji Wijaya menjelaskan, bahan yang digunakan dalam pembuatan alat penjernih air ini di antaranya adalah paralon, pasir silika, spons aquadine, mangan zeolite, kawat kassa dan karbon aktif.
Mangan zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan besi dan mangan yang ada dalam air teroksidasi menjadi bentuk ferri-oksida dan mangandioksida yang tak larut dalam air.
"Fungsi pasir silika adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air," ujar mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Fakultas Teknik UNY ini.
Panduaji mengatakan, bahan lainnya yang digunakan adalah karbon aktif yang berfungsi untuk menghilangkan polutan mikro seperti zat organik, bau, serta menghilangkan kandungan besi (Fe), menghilangkan sedikit mangan (Mn) dan warna kuning pada air tanah atau sumber air lainnya.
"Dalam proses penyaringan karbon aktif terjadi proses absorpsi, yaitu proses penyerapan zat-zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif. Apabila seluruh permukaan karbon aktif sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka harus diganti dengan karbon aktif yang baru. Spons berfungsi untuk menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air menjadi keruh," ujarnya.
Air hasil proses filtrasi tidak berasa, berbau, dan berwarna sehingga layak untuk dimanfaatkan masyarakat seperti untuk mandi dan mencuci.
“Alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat alat filtrasi air mudah didapatkan, pembuatannya mudah dan murah, dan perawatan tidak susah” kata Winda Pramudya Wati mahasiswa yang lain.
Para mahasiswa ini berharap, alat penjernih air karya meraka bisa bermanfaat bagi warga Desa Andong. "Semoga alat ini bisa bermanfaat dan bisa meningkatkan kualitas air bersih masyarakat setempat," ujarnya.
Editor: Ainun Najib