get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan di Bantul, Minibus Terguling ke Jurang gegara Sopir Ngantuk

Keren, Warga Besole Bantul Produksi Briket dari Sampah Rumah Tangga

Selasa, 31 Oktober 2023 - 13:18:00 WIB
Keren, Warga Besole Bantul Produksi Briket dari Sampah Rumah Tangga
Sejumlah warga saat memproduksi briket dari bahan kulit kacang koro. (Foto: iNews.id/Yohanes Demo).

BANTUL, iNews.id - Warga Padukuhan Besole, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul berhasil menciptakan briket atau bahan bakar alernatif dari sampah. Mereka memanfaatkan batok kelapa dan kulit kacang koro. 

Dukuh Besole, Daryanto mengatakan, awalnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kalurahan Poncosari berencana untuk mengambil sampah-sampah rumah tangga di tiap padukuhan. Namun, hal tersebut urung dilakukan lantaran sejumlah tokoh masyarakat menolaknya.

"Karena prosesnya itu harus bayar perbulan Rp25.000. Kami selaku tokoh-tokoh masyarakat memilih mendirikan bank sampah," katanya, Selasa (31/10/2023).

Dengan memanfaatkan bangunan di depan rumahnya, Daryanto dan warganya mulai mendirikan Bank Sampah Amanah sekitar empat bulan lalu. Setelah beroperasi, warga berinisiatif untuk mengolah sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi.

Sampah yang laku dikumpulkan dan dijual. Sedangkan yang tidak laku seperti plastik dijadikan campuran briket. Kebetulan di Padukan Babakan terdapat perajin tempe koro yang kesulitan membuang sampah kulit kacang koro tersebut.

"Awal Oktober orang Pertamina ke sini dan memfasilitasi pembuatan briket karena tahu di sini ada bank sampah. Tapi mereka ingin agar kulit koro di Babakan bisa diolah di bank sampah kami," ujarnya.

Akhirnya dari Pertamina memberikan bantuan mesin pengolah briket senilai Rp50 juta. Warga juga dilatih memproduksi briket.  

“Keunggulan briket kami nyalanya lebih lama dari arang,” katanya.  

Produk briket ini belum dijual secara massal. Saat ini baru dibeli warga yang berprofesi sebagai pedagang soto dengan harga Rp6.000-8.000 per kilogram. Harga ini lebih mahal dibanding arang kayu yang hanya Rp5.000-Rp6.000 per kilogramnya. 

"Rencana ke depan kami mau pakai bahan baku dari kulit koro, biar berbeda dengan briket-briket lainnya," katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut