Keterlaluan, Pria Ini Jual Anak lalu Uangnya untuk Jalan-Jalan dengan Istri Baru

BEIJING, iNews.id - Keterlaluan. Seorang pria di Zhejiang, China, ini bikin marah netizen. Dia menjual anaknya berusia 2 tahun dan uangnya digunakan untuk jalan-jalan dengan istri baru.

Pria bermarga Xie itu ditangkap polisi setelah dilaporkan oleh kakaknya.

Baca Juga

Peternak Ayam Petelur Keluhkan Mahalnya Harga Pakan

Dikutip dari South Cnina Morning Post, Xie mendapatkan hak asuh atas bocah laki-laki yang disebut dengan nama Jiajia itu setelah bercerai dengan istrinya.

Namun karena sibuk bekerja di kota lain, Xie menitipkan Jiajia kepada kakaknya, Lin, serta anggota keluarga lainnya di Kota Huzhou. Namun suatu hari, Xie pulang dan mengambil Jiajia seraya memberi tahu keluarganya bahwa ibu sang bocah ingin bertemu dengannya.

Baca Juga

Sego Wiwit, Sajian Kuliner Unik Cocok Disantap di Tepi Sawah

Beberapa hari kemudian, Lin mengetahui bocah itu tidak pernah sampai ke pelukan istri terdahulu Xie. Dia lalu menanyakan Xie mengenai keberadaan Jiajia. 

Namun Xie menolak menjawab keberadaan Jiajia membuat Lin semakin curiga. Lin pun melapor ke polisi pada 22 April.

Baca Juga

Nani Aprilliani Pengirim Sate Beracun Ternyata Sudah Menikah Siri dengan Tomy

Setelah penyelidikan, polisi menemukan Jiajia telah dijual kepada pasangan suami istri yang tak punya anak di Changsu, Provinsi Jiangsu, yakni seharga 158.000 yuan atau sekitar Rp353 juta. Uang hasil penjualan digunakan Xie untuk mengajak jalan-jalan istri barunya keliling China.

Hubungan Xie dengan istri baru juga diketahui tak akur. Mereka beberapa kali bertengkar. Gaya hidup Xie juga berubah setelah menjual anaknya, dia memamerkan uang tumpukan uang kertas pecahan 100 yuan di depan teman-temannya. Istri baru Xie juga ikut ditangkap polisi.

Pasangan itu menghadapi dakwaan tindak kriminal, sementara Jiajia dikembalikan ke pamannya.

Ini bukan kali pertama Xie menjual anaknya. Menurut media lokal, dia pernah menjual dua putrinya dari pernikahan sebelumnya karena menghadapi situasi keuangan yang sulit.

Editor: Ainun Najib