get app
inews
Aa Text
Read Next : Siswi SD di Pangandaran Bolos Sekolah 2 Minggu Gegara Kecanduan Game di HP, Polisi Turun Tangan

Kisah Inspiratif Dewi Agustiningsih, Dinobatkan Lulusan Tercepat dan Termuda S3 di UGM

Senin, 28 April 2025 - 15:00:00 WIB
Kisah Inspiratif Dewi Agustiningsih, Dinobatkan Lulusan Tercepat dan Termuda S3 di UGM
Dewi Agustiningsih mahasiswa S3 Program Studi Kimia, FMIPA UGM yang dinobatkan sebagai lulusan tercepat dan termuda doktor pada usia 26 tahun 6 bulan. (Foto: UGM)

JAKARTA, iNews.id - Kisah inspiratif datang dari Dewi Agustiningsih mahasiswa S3 Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia dinobatkan sebagai lulusan tercepat dan termuda doktor (S3) pada usia 26 tahun 6 bulan (rata-rata usia lulusan Program Doktor 42 tahun 6 bulan 16 hari).

Dewi menjadi satu di antara mahasiswa 1.455 mahasiswa pascasarjana yang diwisuda pada Rabu (23/4/2025). Dari ribuan wisudawan, terdapat 1.263 magister, 83 spesialis, 17 subspesialis dan 92 doktor.

Selain menjadi lulus doktor tercepat, Dewi juga menyandang predikat sebagai wisudawan doktor termuda karena berhasil menyelesaikan studi pada usia 26 tahun 6 bulan. Sementara rerata usia lulusan Program Doktor kali ini adalah 42 tahun 6 bulan 16 hari.

Prestasi yang dicapai Dewi sangat menginspirasi, mengingat dia telah bekerja sebagai dosen Program Studi Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dewi merupakan alumnus prodi Kimia UGM jenjang sarjana pada tahun 2020 yang kemudian menyelesaikan studi magister dan doktoral di kampus yang sama pada tahun 2022 dan 2025.

Dewi mengaku bersyukur dapat menyelesaikan studi doktoralnya dengan di tengah tantangan yang dia temui. Dia bersyukur dapat mengawali kuliahnya pada tahun 2016 lewat bantuan beasiswa Bidikmisi saat itu.

Setelah lulus sarjana pada tahun 2020, Dewi kembali menerima beasiswa Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Program ini memberikan percepatan bagi sarjana unggulan untuk menempuh S2 dan S3 sekaligus.

“Awalnya, saya tidak menyangka bisa sampai di jenjang doktoral. Tapi setelah menyelesaikan S1, saya mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi program PMDSU, dan bersyukur diterima,” ujar Dewi dikutip dari laman UGM, Senin (28/4/2025).

Tantangan terbesarnya dalam menempuh pendidikan hingga menyelesaikan pendidikan doktor adalah persoalan keterbatasan ekonomi. Dewi bercerita saat masih berkuliah S1, dia mendapatkan uang saku Rp600.000 per bulan yang harus diatur agar cukup untuk kos, makan dan kebutuhan perkuliahan.

Namun Dewi tetap tidak menyerah. Dari sana, dia belajar banyak tentang kemandirian hingga bisa bertahan sampai jenjang S3.

“Motivasi saya sederhana, saya hanya ingin membuktikan bahwa latar belakang ekonomi tidak membatasi impian seseorang,” ujar Dewi.

Di Pendidikan doktor, disertasinya membahas mengenai sintesis dan pengembangan material katalis berbasis material anorganik, khususnya untuk aplikasi reaksi organik seperti reaksi cross-coupling.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut