get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Warga Tegal Temukan Batu Hitam Diduga Meteor Seberat 3 Kg

Kisah Kesaktian Keris Empu Gandring dan Tumbal 7 Tokoh Singasari

Jumat, 19 November 2021 - 12:57:00 WIB
 Kisah Kesaktian Keris Empu Gandring dan Tumbal 7 Tokoh Singasari
Keris Empu Gandring sangat terkenal. Konon merupakan keris sakti yang dibuat dari batu meteorit. (Foto Ilustrasi keris : iNews.id/Ainun Najib)

Terbunuhnya Ken Arok
Setelah membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok mengambil jabatannya, memperistri Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung dan memperluas pengaruh Tumapel sehingga akhirnya mampu menghancurkan Kerajaan Kediri. Ken Arok sendiri akhirnya mendirikan kerajaan Singhasari.

Rupanya kasus pembunuhan ini tercium oleh Anusapati, anak Ken Dedes dengan Tunggul Ametung. Anusapati, yang diangkat anak oleh Ken Arok mengetahui semua kejadian itu dari ibunya, Ken Dedes dan bertekat untuk menuntut balas. Anusapati akhirnya merancang pembalasan pembunuhan itu dengan menyuruh seorang pendekar sakti kepercayaannya, Ki Pengalasan.

Pada saat menyendiri di kamar pusaka kerajaan, Ken Arok mengamati pusaka kerajaan yang dimilikinya. Salah satu pusaka yang dimilikinya adalah keris tanpa sarung buatan Empu Gandring yang dikenal sebagai Keris Empu Gandring.

Melihat ceceran darah pada keris tersebut, dia merasa ketakutan terlebih-lebih terdengar suara ghaib dari dalam keris tersebut yang meminta tumbal. Dia ingat kutukan Empu Gandring yang dibunuhnya, dan serta merta membantingnya ke tanah sampai hancur berkeping-keping. Dia bermaksud memusnahkannya. Namun ternyata keris tersebut melayang dan menghilang.

Sementara Anusapati dan Ki Pengalasan merancang pembunuhan tersebut, tiba-tiba keris tersebut berada di tangan Anusapati. Anusapati menyerahkan keris kepada Ki Pengalasan yang menurut bahasa sekarang, bertugas sebagai "eksekutor" terhadap Ken Arok. Tugas itu dilaksanakannya, dan untuk menghilangkan jejak, Anusapati membunuh Ki Pengalasan dengan keris itu.

Terbunuhnya Anusapati
Anusapati mengambil alih pemerintahan Ken Arok, tetapi tidak lama. Karena Tohjaya, Putra Ken Arok dari Ken Umang akhirnya mengetahui kasus pembunuhan itu. Dan Tohjaya pun menuntut balas.

Tohjaya mengadakan acara sabung ayam kerajaan yang sangat digemari Anusapati. Ketika Anusapati lengah, Tohjaya mengambil keris Empu Gandring dan langsung membunuhnya di tempat. Tohjaya membunuhnya berdasarkan hukuman di mana Anusapati diyakini membunuh Ken Arok. Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Anusapati.

Tohjaya sendiri tidak lama memerintah. Muncul berbagai ketidak puasan baik di kalangan rakyat dan bahkan kalangan elit istana yang merupakan keluarganya dan saudaranya sendiri, di antaranya Mahisa Campaka dan Dyah Lembu Tal.

Ketidakpuasan dan intrik istana ini akhirnya berkobar menjadi peperangan yang menyebabkan tewasnya Tohjaya. Setelah keadaan berhasil dikuasai, tahta kerajaan akhirnya dilanjutkan oleh Ranggawuni yang memerintah cukup lama dan dikatakan adalah masa damai kerajaan Singasari. Sejak terbunuhnya Tohjaya, keris Empu Gandring hilang tidak diketahui rimbanya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut