get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengerikan! Pemimpin Prajurit Belanda Tertembak Mata oleh Pasukan Pangeran Diponegoro

Kisah Pangeran Diponegoro Dapat Sumbangan Emas hingga Permata untuk Biaya Perang

Jumat, 19 Agustus 2022 - 06:50:00 WIB
Kisah Pangeran Diponegoro Dapat Sumbangan Emas hingga Permata untuk Biaya Perang
Lukisan Pangeran Diponegoro. (Ist)

JAKARTA, iNews.id - Pangeran Diponegoro mengobarkan perang melawan Belanda yang dikenal sebagai Perang Jawa. Perang ini membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Konon Belanda mengalami kesulitan untuk membiayai perang. Namun hal yang sama juga dirasakan Pangeran Diponegoro.

Peter Carey dalam buku "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 - 1855" menulis, Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi yang sebelumnya menjadi wali sultan tak sejalan dengan keratorn dan memutuskan melawan Belanda.

Keduanya menghimpun kekuatan hingga tiba di Selarong. Para petani penyewa dan petani penggarap di tanah-tanah milik Pangeran Diponegoro telah siap dimobilisasi. 

Tiga bulan sebelum berkumpul, para warga sudah mulai dibebaskan dari pajak-pajak puwasa dan mulai mengumpulkan dana-dana untuk membiayai perang.

Pendanaan perang pada awalnya mengandalkan sumber-sumber tradisional. Para pangeran dan priyayi Yogyakarta menyumbang emas, permata, uang, dan barang berharga lainnya.

Semua sumbangan ini dibawa ke medan perang oleh istri-istri dan putri-putri mereka. Suatu sistem yang sangat menyentuh yang terulang kembali pada masa revolusi Indonesia. 

Konon iring-iringan Belanda yang membawa logistik juga diserang oleh warga. Hasil rampasan ini digunakan untuk membiayai pertempuran melawan Belanda.

Banyak pengikut Pangeran Diponegoro telah siap berperang dan melengkapi diri dengan senjata-senjata tradisional seperti, ketapel, gada, juga tombak yang terbuat dari bambu yang diruncingkan, alias bambu runcing. 

Mereka berdatangan ke Selarong mulai akhir Juli hingga awal Agustus untuk menerima perintah dari pangeran. Setelah itu mereka langsung pergi menempati pos-pos yang telah ditentukan. 

Gaya berperang Pangeran Diponegoro memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan lokal pedesaan. Banyak warga desa dikerahkan untuk melakukan pencegahan bala bantuan Belanda.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut