get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertempuran Tegal dan Cilacap, Jejak Perlawanan ALRI Terhadap Agresi Militer Belanda 1947

Kisah Pangeran Diponegoro yang Dibuat Repot akibat Perlawanan Rakyat ke Pejabat

Senin, 12 Desember 2022 - 06:02:00 WIB
Kisah Pangeran Diponegoro yang Dibuat Repot akibat Perlawanan Rakyat ke Pejabat
Perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda tak selamanya berjalan mulus. (Foto : ist)

Hasilnya akhir September 1829 di tahun keempat perang, perlawanan terorganisasi terhadap Belanda di daerah-daerah yang subur pangan di Jawa tengah bagian selatan berakhir. Ikatan rasa saling percaya dan kerja sama antara pasukan Diponegoro dan penduduk desa setempat sudah rusak. 

Tanpa ada dukungan rakyat, tidak mungkin dilancarkan perang gerilya yang berhasil. Pada waktu itu Sentot sudah menyerah kepada Belanda. Di saat itulah nasib Pangeran Diponegoro yang sudah berada di titik nadir. Pada 21 September 1829 Pangeran Ngabehi, panglima senior yang tersisa, bersama dua putranya, terbunuh dalam pertempuran sengit di Pegunungan Kelir di perbatasan Bagelen - Mataram. 

Tak berselang lama, pada 11 November 1829 Diponegoro nyaris tertangkap di Pegunungan Gowong oleh pasukan gerak cepat ke-11 yang dikomandoi oleh Mayor A.V. Michiels. Diponegoro akhirnya memutuskan untuk masuk ke hutan-hutan di sebelah barat Bagelen dengan hanya ditemani dua punakawan atau pengiring terdekat, yakni Bantengwareng dan Roto, yang melayani segala kebutuhan Pangeran Diponegoro dan bertindak sebagai penunjuk jalan dan penasihatnya. 

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut