Kisah Perjalanan Spiritual Pangeran Diponegoro, Ganti Nama Jadi Syekh Ngabdulrahim
JAKARTA, iNews.id - Pangeran Diponegoro pernah melakoni perjalanan spiritual ke selatan Yogyakarta saat berusia 20 tahun untuk bertapa di beberapa gua di pesisir laut selatan. Sebelum ke pantai selatan, Pangeran Diponegoro mengunjungi masjid dan pesantren di daerah Yogyakarta.
Pentingnya kunjungan itu adalah untuk melengkapi pendidikannya sebagai santri dan untuk mengenali guru yang pantas membimbing pengetahuan keagamaan dirinya ke tingkatan lanjut.
Dikutip dari buku "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 -1855" yang ditulis Peter Carey, perjalanan ini dimulai dari Tegalrejo. Sebelum memulai perjalanan, dia mengganti namanya menjadi Syekh Ngabdurahim agar tak mudah dikenali masyarakat.
Nama tersebut diambil dari bahasa Arab. Shaykh Abd al Rahim, yang kemungkinan diusulkan oleh salah satu penasihat spiritualnya di Tegalrejo. Penggunaan nama islam seperti itu bukan sesuatu yang luar biasa di kalangan pangeran Jawa pada masa itu.
Pangeran Dipowijoyo I, putra Sultan Pertama pun mengubah namanya menjadi Pangeran Muhammad Abubakar, saat bersiap diri menunaikan ibadah haji ke Mekkah pada 1810.
Editor: Reza Yunanto