Kisah Petrus Herjaka, Pelukis Wayang Purwa yang Karyanya Diburu Kolektor Luar Negeri
BANTUL, iNews.id - Seorang pelukis di Kabupaten Bantul, Petrus Herjaka (64) memilih melukis dengan tema wayang purwa dengan balutan kisah rohani dari ajaran Alkitab. Sudah ribuan karya yang dihasilkan dan banyak diminati konsumen hingga ke luar negeri
Pria yang tinggal di Pendowoharjo, Kapanewon Sewon ini mengaku melukis wayang purwa sejak 1985. Setiap lukisan yang dihasilkan selalu terinspirasi dari Alkitab. Mulai dari kisah jalan Salib Yesus, kisah Natal, hingga Perjamuan Akhir.
Berkat lukisannya inilah dia mampu bertahan dalam masa pandemi Covid-19. Banyak lukisannya justru laris dan diminati konsumen sampai di luar negeri.
“Selama pandemi Covid-19 banyak yang sudah terjual sampai luar negeri,”katanya, Selasa (28/12/2021).
Ketertarikan terhadap wayang muncuk sejak kecil. Dulu dia sering diajak ayahnya menyaksikan pentas wayang kulit. Dari situlah dia mulai menyukai wayang kulit dan dituangkan ke dalam lukisan.
Sebagai umat Katholik yang mendalami Alkitab, Petrus Herjaka mencoba mengungkapan isi hatinya ke dalam lukisan. Awalnya dia iseng membuat lukisan berjudul The Last Supper atau Perjamuan Terakhir Yesus bersama murid-muridnya sebelum disalib. Tidak disangka lukisan ini justru diminati kolektor luar negeri karena bentuknya unik.
Sejak saat itulah dia banyak mendapatkan pesanan lukisan wayang rohani. Biasanya lukisan ini banyak dipesan pihak gereja untuk dijadikan pajangan. Saat Pandemi Covid-19 ada dua gereja yang memesan lukisan paket Jalan Salib berukuran besar dengan 14 lukisan yang menceritakan kisah Penyaliban Yesus.
Pada Natal tahun ini, Petrus Herjaka mencoba melukis bertemakan Natal “Kabar Gembira dari Malaikat” dan “Kelahiran Yesus di Masa Pandemi.
Menurutnya, selama masa pandemi jarang ada pameran lukisan. Dia memilih memanfaatkan media sosial dan website untuk menawarkan lukisan yang dihasilkan. Alhasil banyak lukisan yang terjual ke Amerika, Belgia, Perancis, Australia dan Belanda.
Editor: Kuntadi Kuntadi