get app
inews
Aa Text
Read Next : Bunuh Wanita gegara Emosi Cinta Ditolak, Pria di Sleman Ditahan

Klaster Covid-19 Muncul di Lapas Narkotika Jogja, 275 orang Terkonfirmasi Positif

Senin, 14 Juni 2021 - 15:14:00 WIB
Klaster Covid-19 Muncul di Lapas Narkotika Jogja, 275 orang Terkonfirmasi Positif
Ilustrasi hasil tes PCR. (Foto: Istimewa)

SLEMAN, iNews.id Klaster baru penularan Covid-19 muncul di Kabupaten Sleman. Kali ini di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Yogyakarta Pakembinangun, Pakem, Sleman dengan temuan 275 kasus positif. 

Klaster Lapas narkotika ini tidak hanya menulari para warga binaan saja, namun juga para pegawai. Tercatat ada 275 orang, yang terdiri atas 262 warga binaan dan 13 petugas Lapas yang positif Covid-19 sampai dengan Senin (14/6/2021). 
 
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan, kasus ini berawal saat 6 Juni 2021 lalu ada sipir yang mengeluh sakit dan anosmia (kehilangan indera penciuman). Kemudian melakukan pemeriksaan mandiri dan hasilnya positif Covid-19. Setelah itu tiga temannya diperiksa dan hasilnya juga positif.

“Jadi  kasus awal ada empat orang yang positif Covid-19,” kata Joko usai peresmian shelter Covid-19 Universitas Islam Indonesia (UII), Senin (14/6/2021).

Sipir yang terkonfirmasi ini, kerap melakukan kontak dengan warga binaan. Mulai dari mengarahkan makanan, olahraga, tidur dan beberapa aktivitas lainnya. Ternyata di antara warga binaan ada yang bergejala, seperti anosmia dan deman.

Sebagai tindak lanjutnya, 15 warga binaan diperiksa dan hasilnya 11 orang positif Covid-19. Karena polanya tidak jelas, akhirnya dilakukan swab massal di lingkungan lapas, pada Kamis (10/6/2021).
 
“Hasilnya 13 karyawan dan 152 warga binaan positif Covid-19, kemudian Minggu (13/6/2021) keluar lagi 110 warga binaan yang positif, totalnya menjadi 275 orang positif,” katanya.
 
Penularan Covid-19 di lapas ini cukup cepat karena mereka setiap hari berkerumun. Ketika ada satu yang positif, tentu akan cepat menyebar, meskipun selnya terpisah. Di dalam satu blok biasanya dihuni banyak orang yang saling berinteraksi. 
 
“Jadi  risiko dari institusi yang  banyak massa berkumpul risikonya tinggi,” katanya.

Untuk penanganannya yang positif langsung diisolasi dan yang negatif masih dikarantina.  Namun karena mereka warga binaan, baik isolasi maupun karantinanya tidak di lua tetapi masih di lingkungan Lapas.

“Yang positif diisolasi di dua blok dan yang karantina di tiga blok.  Mereka ditangani dokter dan tenaga medis lapas serta bekerja sama dengan Puskesmas Pakem.

Lurah Pakembinangun, Pakem, Sleman  Suranto mengatakan, telah melakukan upaya antisipasi. Sebab dari lima warganya yang bekerja di lapas sudah ada satu yang positif.  
 
“Yang positif ini bekerja di dapur dan sudah di isolasi beberapa hari. Kemungkinan seminggu lagi selesai,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut