get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Duiddo Imani, Mahasiswa Termuda Lulus Hukum UGM di Usia 20 Tahun

Kombinasikan Daun Pandan dan Bunga Cengkih, Mahasiswa UGM Ciptakan Nanospray Penyembuh Luka Akut

Jumat, 10 September 2021 - 08:45:00 WIB
Kombinasikan Daun Pandan dan Bunga Cengkih, Mahasiswa UGM Ciptakan Nanospray Penyembuh Luka Akut
Mahasiswa UGM menunjukkan Nanospray hasil kreasi dari daun pandan wangi dan bunga cengkih. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id – Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan Nanospray untuk penyembuh luka dengan memanfaatkan daun pandan wangi dan bunga cengkih. Hasil inovasi ini diyakini bisa untuk menyembuhkan luka akut pada kulit. 

Inovasi penggunaan bahan alami ini ditemukan oleh Aufa Lufhf Ambar Verisandri , Bondan Setyoko, Galih Patria, Ni Luh Wayan Putri Dewi Angelina  dari Fakultas Kedokteran Gigi. Selain itu juga dikembangkan bersama Alma Rizki Fadila dari Fakultas Farmasi. 

“Daun pandan wangi mengandung bahan aktif yang memiliki aktivitas antiseptik. Lalu, bunga cengkih memiliki kandungan senyawa yang diketahui berkhasiat sebagai antiinflamasi dan anestesi," kata Aufa Lufhf Ambar Verisandri, Jumat (9/9/2021). 

Perawatan luka akut seperti luka trauma, luka jahit, dan luka lecet harus mendapat penanganan yang serius, untuk menghindari terjadinya luka kronis. Biasanya dipicu adanya bakteri yang masuk sehingga menyebabkan infeksi.  

Selama ini penanganan luka menggunakan plester yang banyak beredar di apotik. Hanya saja plester tidak mengandung bahan aktif sehingga kurang efektif dalam penyembuhan luka.  

“Nanospray ini dikembangkan untuk penyembuhan luka akut kulit,” katanya.

Pembuatan nanospray dilakukan dengan ekstraksi daun pandan wangi dan bunga cengkih. Kedua bahan ini dicampur dengan bahan lainnya untuk membuat sediaan emulsi, yang diproses hingga homogen dan menghasilkan partikel berukuran nano. Nanomulsi yang sudah terbentuk kemudian dimasukan ke botol spray sehingga menjadi nanospray.

Nanospray ini sudah menjalani uji organoleptik, uji berat jenis, uji ukuran nanopartikel, uji pH, uji kekentalan, uji kestabilan, molecular docking, dan uji kadar hambat minimum bakteri. Hasil pengukuran dengan menggunakan Particle Size Analyzer menunjukkan rata-rata ukuran diameter nanopartikel yang telah berhasil disintesis yaitu 66,36 nm. Hasil ini memenuhi syarat ukuran sediaan nanoemulsi yaitu dalam rentang 10-1000 nm. 

“Partikel nano ini untuk meningkatkan absorpsi zat aktif sediaan pada sel target sehingga harapannya zat aktif tersebut akan lebih mudah terserap ke dalam tubuh khususnya bagian luka dan mempercepat aksi penyembuhannya,” kata Bondan. 

Efek antiinflamasi dan anestesi dilakukan secara in silico molecular docking untuk melihat kekuatan ikatan antara bahan aktif dan reseptor manusia yang berkaitan dengan efek antiinflamasi dan anestesi. Hasil molecular docking menunjukkan nanospray memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan bahan aktif obat merah pada reseptor manusia. 

“Ini membuktikan nanospray kombinasi ini mempunyai efek antiinflamasi dan anestesi yang lebih baik daripada obat merah luka,” kata Alma.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut