KPB Bionic Data Burung di UNY, Sejumlah Spesies Mulai Jarang Ditemukan

YOGYAKARTA, iNews.id- Kelompok Pengamat Burung Bionic Universitas Negeri Yogyakarta (KPB Bionic UNY) melalukan pengamatan burung di lingkungan kampus. Kegiatan ini sebagai bentuk kampanye pelestarian burung, pendidikan lingkungan serta riset ornitologi.
KPB Bionic UNY merupakan sebuah kelompok studi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari segala sesuatu tentang burung. KPB Bionic berada di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan status sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas MIPA (UKM FMIPA).
Ketua KPB Bionic David Suharjanto mengatakan pendataan burung kampus merupakan pengamatan yang meliputi menganalisis jenis, jumlah serta persebaran burung yang dilakukan di beberapa titik yang mencakup semua wilayah kampus UNY Karangmalang.
"Dengan kegiatan ini diharapkan dapat terdata burung-burung yang berada di wilayah Kampus UNY Karangmalang. Selain itu juga memberdayakan anggota KPB Bionic UNY dalam kegiatan eksplorasi burung dan habitatnya” katanya dalam siaran pers yang diterima iNews.id, Rabu (23/11/2022).
Dari hasil pendataan itu diketahui tahun ini ada sebanyak 33 spesies burung di kampus UNY. Setelah diukur dengan indeks keanekaragaman Shannon Wienner maka diperoleh data keanekaragaman burung di kampus UNY sebesar 2,65. “Hal ini menunjukkan bahwa keanekaragaman burung di kampus UNY tergolong sedang” kata salah satu anggota Bionic, Desti Rohmawati.
Menurut desti terdapat beberapa spesies burung yang sulit dijumpai di kampus UNY. Seperti burung Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis), Gelatik Jawa (Padda oryzivora), Elang-alap Cina (Accipiter soloensis), dan Serak Jawa (Tyto alba).
"Kepodang adalah burung berkicau yang mempunyai bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam membuat sarang," ujarnya
Gelatik Jawa adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang lebih kurang 15 cm, dari suku Estrildidae. Burung gelatik Jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Elang-alap Cina merupakan jenis burung pemakan kodok, belalang, kadal, burung kecil yang memiliki habitat di hutan dataran rendah, hutan pegunungan, pesisir. tersebar sampai ketinggian 900 m dpl.
Sedangkan Serak Jawa atau burung Hantu Lumbung atau burung Hantu Gudang merupakan spesies burung berukuran besar, mudah dikenali sebagai burung hantu putih. Wajah berbentuk jantung, warna putih dengan tepi cokelat. Mata menghadap ke depan, merupakan ciri yang mudah dikenali.
"Kepodang Kuduk Hitam dulu lumayan mudah dijumpai di Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas MIPA, Rektorat, dan Fakultas Teknik tapi sekarang sudah sangat jarang, kemungkinan tertangkap pemburu karena termasuk burung kicau untuk lomba. Sekarang hanya bisa dijumpai di seputaran Fakultas Ilmu Pendidikan” kata Aghnan Pramudihasan anggota Bionic yang lain.
Editor: Ainun Najib