get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Korban Longsor Tambang Freeport di Mimika, 2 Pekerja Tewas Ditemukan 5 Masih Dicari

Kulonprogo Gandeng Akademisi Usai Ditemukan Banyak Retakan di Bukit

Kamis, 05 April 2018 - 20:15:00 WIB
Kulonprogo Gandeng Akademisi Usai Ditemukan Banyak Retakan di Bukit
Sejumlah perbukitan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diyakini rawan longsor. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Sejumlah perbukitan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diyakini rawan longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo sudah memetakan beberapa retakan bukit dan melakukan upaya antisipasi salah satunya dengan menggandeng akademisi untuk meminimalisir korban jiwa.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Gusdi Hartono mengatakan, retakan bukit tersebar di beberapa kecamatan seperti di Kokap, Kalibawang, Girimulyo dan Pengasih. Petugas BPDB mencatat ada satu retakan panjang terjadi di Dukuh Soropati, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap. Hal yang sama juga terjadi di Dusun Jeruk, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Dusun Nogosari, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo maupun di Dusun Gerpule, Desa Banjarharjo dan Dusun Klepu, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang. Sedangkan di Kecamatan Pengasih terdapat di Dukuh Kalinongko, Desa Karangsari.

"Longsor yang terjadi kerap parsial dan bersifat runtuhan (rock fall). Padahal sliding (luncuran) juga berbahaya dan harus diwaspadai," kata Gusdi di ruang kerjanya, Kamis (5/4/2018).

BPBD Kulonprogo, kata dia, mencatat retakan di sejumlah bukit harus menjadi perhatian ekstra keras. Pasalnya persis di bawah bukit yang retak tersebut terdapat hunian warga. Meski begitu, kata dia, retakan yang muncul bukanlah hal yang baru melainkan sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Sebagai langkah antisipasi, warga telah mendapat imbauan agar bersedia mengungsi saat turun hujan deras.

"Rekahan yang ada sudah memiliki sejarah, bukan muncul baru-baru ini," ucapnya.

Langkah BPBD Kulonprogo menggandeng akademisi dinilai tepat.  Akademisi dapat memberi masukan guna mengetahui, apakah terdapat konektivitas antara satu retakan dengan retakan lain. Jika ada, kata dia, dipastikan akan terjadi longsor besar dan sangat membahayakan sebab Perbukitan Menoreh terdiri dari komposisi batuan kapur yang sudah lapuk.

"Hasil kajian dari akademisi nantinya akan disosialisaskan kepada masyarakat untuk perencanaan relokasi," katanya.

Sementara, peneliti geologi asal Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah mada (UGM) Wahyu Wilopo mengatakan, penelitian awal di Ngrancah, Pendoworejo, dan Girimulyo lahir dua informasi penting terkait rekomendasi mitigasi bencana. Pertama, dari kondisi atas bukit ada potensi longsor yang bergerak cepat dalam bentuk luncuran. Kedua, ada ancaman besar bagi warga karena kemiringan tebing antara 40 hingga 50 derajat.

"Di atas itu tidak hanya tanah tetapi batu juga. Di situ juga ada empat rumah yang disarankan pindah. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan," ucap Wilopo.

Namun, kondisi retakan masih perlu dimonitor dan terus dikaji pergerakannya. Jika memang gerakannya progresif, warga harus direlokasi secepatnya tetapi jika gerakan tanah bersifat rayapan hal tersebut masih dapat dikontrol mengingat komposisi tanah lempung.

Dia menambahkan, tim juga menyoroti saluran drainase yang sama tidak ada di lereng perbukitan. "Sepertinya di bagian atas dulu ada, tetapi terjadi penumpukan sehingga drainase hilang. Sedangkan di bagian bawah sudah mulai ada pembangunan drainase di pinggir jalan dan tepian rumah," ungkapnya.  

Sementara, Kepala Dusun Ngrancah Arifin Nur Prabowo mengaku saat ini warga sangat menantikan hasil penelitian. Mereka, kata dia, masih tetap tinggal di rumah masing-masing meski ditemukan sejumlah retakan.

"Warga sendiri sudah mengetahui adanya retakan sejak lama. Ada 10 rumah yang retak parah, namun total ada 35 kepala keluarga yang terdampak," ujarnya.

Editor: Achmad Syukron Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut