get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Tempat Kuliner Malam Hari di Gunungkidul, Paling Hits dan Instagramable

Kunjungan Wisatawan di Gunungkidul Diprediksi Turun akibat 'Jateng di Rumah Saja'

Jumat, 05 Februari 2021 - 19:20:00 WIB
Kunjungan Wisatawan di Gunungkidul Diprediksi Turun akibat 'Jateng di Rumah Saja'
Pantai Nguyahan di Saposari, salah satu objek wisata di Gunungkidul . (Foto: iNews.id/Suharjono)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Gerakan "Jateng di Rumah Saja" pada 6-7 Januari diprediksi akan berimbas bagi kunjungan wisatawan di Gunungkidul. Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul memperkirakan akan terjadi penurunan kunjungan wisatawan pada libur akhir pekan ini

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono di  mengatakan berdasarkan data kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun di Dinas Pariwisata, ada lima provinsi yang wisatawannya banyak berkunjung ke objek wisata di Gunungkidul, yakni Jawa Tengah 25,5 persen, Jawa Timur 20,14 persen, DIY 16,25 persen, Jawa Barat 11,10 persen, dan DKI Jakarta 8,81 persen.

"Melihat dari data kunjungan wisatawan dari wilayah asal maka dengan adanya "Jateng di Rumah Saja" akan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul, khususnya pada libur akhir pekan ini," kata Harry di Gunungkidul, Jumat (5/1/2021).

Dia mengakui kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari 11 Januari sampai saat ini berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di wilayah ini, baik yang dikelola pemkab dan kelompok sadar wisata. Selain itu, juga berdampak pada Jasa Usaha Pariwisata (JUP) di wilayah ini.

Pada saat itu, Pemkab Gunung Kidul mewajibkan wisatawan luar DIY membawa surat keterangan negatif Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil rapid test antigen, jumlah kunjungan wisatawan luar DIY langsung turun drastis. Kemudian, pada PPKM tahap kedua dari 26 Januari sampai 8 Februari ini, Pemkab Gunungkidul menghapus persyaratan tersebut.

Data yang ada, rata-rata kunjungan wisatawan per hari saat PPKM tahap pertama sekitar 900 orang, tahap kedua yang tidak harus menunjukkan rapid antigen meningkat menjadi 1.200 an orang per hari.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut