Kunjungi PD Taru Martani, Gubernur Sri Sultan HB X Minta Ada Diversifikasi Produk
YOGYAKARTA, iNews.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengunjungi PD Taru Martani yang merupakan BUMD milik DIY yang memproduksi cerutu. Gubernur minta managemen untuk melakukan diversifikasi produk.
“Pemasaran cerutu sudah lebih bagus dari beberapa tahun lalu dan sudah bisa mengeluarkan branding sendiri sehingga marketnya lebih besar. Saya berharap ada diversifikasi produk,” kata Sultan, Selasa (14/6/2022).
Menurut Sultan, diversifikasi menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan nilai ekspor. Selain cerutu, manajemen juga bisa mengembangkan produk di sektor pertanian.
Sultan mengingatkan agar manajemen tidak melakukan persaingan dengan petani lokal. Diversifikasi harus menguntungkan petani, dengan memberikan benih yang bagus dan pilihan
“Tapi jangan bersaing dengan petani atau penjual di pasar (seperti Beringharjo dan Colombo). Kalau bisa justru bisa memberikan benih yang lebih bagus bagi petani,” katanya.
Saat ini nilai aset dengan keuntungannya belum seimbang. Untuk itulah perlu dinaikkan lagi dengan modal yang lebih besar. Harapannya nanti bisa mengembangkan potensi yang ada untuk meningkatkan nilai ekspor.
Sultan berharap PD Taru Martani tidak hanya berkutat pada bidang cerutu saja. Namun setidaknya bisa memanfaatkan potensi yang ada.
Direktur Utama PD Taru Martani Nur Ahmad Effendi, menyampaikan pihaknya akan segera menindaklanjuti arahan dari Sri Sultan. Dorongan diversifikasi ini akan menjadi tantangan untuk mengembangkan bisnis.
“Diversifikasi yang diarahkan Sri Sultan adalah dalam pertanian yang punya nilai lebih seperti holtikultura, sayur dan buah tingkat atas. Pasarnya sangat terbuka di Jogja,” katanya.
Nur Ahmad mengatakan, dari perhitungan bisnis, potensi diversifikasi tersebut dinilai masuk akal. Saat ini usaha pokok mereka sudah baik dan bisa menyetor ke PAD dan bisa menghidupi buruh dan karyawan.
“Kami juga sudah diversifikasi dengan melakukan penetrasi pasar yang dulu belum disentuh, seperti Taiwan, Singapura. Saat ini, hasil untuk variasi produk yang besar bisa 5.600 buah, kalau yang kecil 20.000-an dengan karyawan sebanyak 230 orang,” ujarnya.
Sebelum pandemi, produksi tahun 2018 mencapai 68 ton setiap tahunnya. Sekarang sudah 260 ton, dengan pendapatan mencapai Rp68 miliar dan keuntungan Rp13,5 miliar. Sementara untuk setoran cukai Rp15 miliar dan PAD sesuai Perda 40% sebanyak Rp5,5 miliar.
PD Taru Martani merupakan pabrik cerutu yang berdiri sejak 1918, yang memproduksi 14 jenis cerutu kualitas ekspor seperti Cigarillos/Treasure, Extra Cigarillos, Senoritas, Panatella, Slim Panatella, Half Corona, Corona, Super Corona/Grand Corona, Boheme, Perfecto, Royal. Rothschild, dan Churchill. Saat ini, Taru Martani memproduksi tiga formulasi campuran cerutu yaitu Natural Cigar, Flavour Cigar, dan Mild Cigar.
Editor: Kuntadi Kuntadi